Berita

Miliki Tujuh Target Pendidikan, Ini yang Dilakukan Ismuba SDM 1 Ketelan Surakarta

PWMJATENG.COM, Solo – Kebutuhan Pendidikan Agama dan meletakkan elemen dasar kepribadian yang kuat terhadap anak didik sejak dini merupakan tantangan yang sangat nyata di tengah-tengah tantangan dan harapan Modernisasi ilmu Pengetahuan Teknologi Informasi dan Komputerisasi.

Pentingnya pendidikan agama tersebut yang menjadi tolak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, Jawa Tengah yang telah berusia 83 tahun menjadikan berilmu, beramal saleh dan berkemajuan sebagai pilar utama sekolah ini. Sekolah sangat berorientasi pada pencapaian keseimbangan dan pencerminan antara IMTAQ dan IPTEK secara integral diberikan kepada peserta didik.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Jatmiko menjelaskan, pendidikan agama sedari awal menjadi program unggulan dari sekolah ini. Siswa akan mendapat pelajaran menghafal al Qur’an, bahasa Arab, dan program-program lain sebagainya seperti Sekolah Adiwiyata, Sekolah Sehat, Kantin Sehat, UKS Modern, Perpustakaan Modern, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan portal Rumah Belajar Pustekkom Kemendikbud. Kendati demikian, program di luar pendidikan agama tidak abai.

“Kalau pagi itu mereka Setiap hari kepala sekolah, guru, karyawan pukul 07.00 WIB Kultum, Senin Nasionalisme, Selasa Integritas, Rabu Gotong Royong, Kamis Mandiri, Jum’at Religius, untuk anak kelas 6 Shalat Dhuha, pukul 07.30-08.05 tahfiz al Qur’an dipandu buku monitoring, The Future Generation Of Islamic School, ujar Jatmiko menggambarkan aktivitas sekolah, Jum’at, 27 Juli 2018.

Dalam penerapannya, seorang pengajar menganalisis kebiasaan dan kegemaran, kesamaan minat, rasa merasa sehingga terbangun rasa aman, nyaman dan percaya diri bagi siswa yaitu mendahului dengan murajaah (mengulang) membaca al Qur’an bersama, tebak surat, sambung ayat, Talaqqi (pembelajaran secara tatap muka antara guru dan siswa), dan demontrasi serta tes yang terarah, terukur secara kondisional.

Sedangkan target hafalan kelas 1 semester satu 9 surat, semester dua 6 surat, kelas 2 semester satu 4 surat, semester dua 4 surat, kelas 3 semester satu 4 surat, semester dua 4 surat, kelas 4 semester satu 3 surat, semester dua 2 surat, kelas 5 semester satu 1 Surat, semester dua 1 Surat dan kelas 6 Muraja’ah juz 30. Daftar isi bukunya ada monitoring salat, hafalan, Iqra’ monitoring membaca Qur’an, dan Juz Amma.

Menurut Jatmiko, aktivitas sekolah berlangsung hingga pukul 14.00 WIB bagi kelas 1 dan 2. Sementara kelas III hingga VI pulang sehabis salat Ashar pukul 15.45. Kecuali Guru yang piket 16.15 WIB. Ia menambahkan sekolah mempunyai tujuh target pendidikan al Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab (ISMUBA).

Ketujuh target tersebut antara lain, Siswa memiliki kemampuan membaca, memahami, dan menghafal al Qur’an dengan baik, siswa punya keteguhan aqidah Islamiyah, Kemampuan memahami dan melaksanakan ibadah sesuai tuntunan Rasulullah, penguatan pembentukan akhlak mulia, pengembangan rasa cinta kepada nabi, sebagai teladan, pengembangan rasa cinta dan ghirah bermuhammadiyah, serta kemampuan berbahasa Arab.

“diharapkan peserta didik mampu menjadi manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlakul karimah, menjadi insan berpengetahuan, rajin ibadah, cerdas, prodktif, kreatif, inovatif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi menjaga keharmonisan secara pribadi maupun sosial dan mengembangkan budaya Islami dalam komunitas sekolah sesuai Qur’an dan Sunnah,”katanya.

Namun, dalam proses pengasuhan dan mendidik, ada beberapa tantangan yang dihadapi di antaranya mereka (orang tua) sibuk, sehingga fokus dan perhatian terhadap anak masih kurang. Zaman ini disebut era digital, komunikasi bisa melalui twitter, facebook, instagram, whatsApp, handphone, televisi digital, radio digital dan lain sebagainya.

Padahal, sinergi dan kerja sama antara sekolah dengan orang tua sangat urgent untuk mempraktikkan petik praktik baik ajaran sekolah. Solusinya pihak sekolah, wali kelas selalu proaktif mengirim pesan melalui group whatsApp, buku penghubung, buku monitoring, buku Ekstrakurikuler dan ada agenda pertemuan dengan para wali murid diawal tahun.

“Sepanjang yang saya tahu, sekolah selalu berusaha yang terbaik dengan memperhatikan peningkatan kualitas guru dengan pelatihan-pelatihan, seperti kurikulum 2013, guru Pai belajar Tahsin setiap hari Sabtu di Perguruan Muhammadiyah, guru sangat vital dan sentral peranannya,” ujarnya. (Jatmiko)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE