MPS PWM dan ASPERINDO “Ngopeni” Panti Asuhan dengan Cara Kreatif
PWMJATENG.COM, SEMARANG-Menyantuni anak yatim adalah tugas suci bagi umat Islam. Muhammadiyah sejak awal berdiri hingga saat ini tak pernah lelah melakukan pengayoman dan pemberdayaan terhadap anak yatim. Melalui 200 Panti asuhan milik Muhammadiyah yg tersebar di Jawa Tengah Muhammadiyah mewadahi anak yatim sebagai wujud dari Teologi Al-Maun. Dimana Teologi Al-Maun sejak awal memang menjadi ruh pergerakan Muhammadiyah.
Tidak berhenti disitu, dalam rangka “ngopeni” (memberdayakan Red) anak yatim Muhammadiyah selalu memiliki ide-ide kreatif dan cemerlang. Melalui Majelis Pemberdayaan Sosial Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MPS PWM) Jawa Tengah mengadakan pelatihan E-Commerse kemarin 1 Maret 2018 di Panti Asuhan Muhammadiyah Jl. Giri Mukti, Kota Semarang. Puluhan peserta dari perwakilan Panti Asuhan Muhammadiyah se Karesidenan Semarang dan Pati digembleng untuk peka dan mampu memanfaatkan potensi jual beli online.
“Kita ingin Panti asuhan Muhammadiyah di Jawa Tengah ini mandiri secara ekonomi”. Tutur Sekretaris MPS PWM Jawa Tengah, Nasihin.
Nasihin mengaku melalui pelatihan ini panti asuhan Muhammadiyah di Jawa Tengah adalah tekad MPS PWM Jawa Tengah dalam memberdayakan anak yatim.
“Nanti kita buatkan rumah besar khusus markas penjualan E-Commerse ini”. Katanya.
Beberapa Panti asuhan Muhammadiyah di Jawa Tengah ini menurut Nasihin punya potensi besar dalam merambah dunia jual beli online. Karena beberapa panti asuhan Muhammadiyah itu telah memulai usaha ternak. Seperti ayam, bebek, lele dan sebagainya.
Dalam merambah E-Commerse ini MPS PWM Jateng menggandeng Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (ASPERINDO) Jawa Tengah. Pelatihan ini akan terus dilakukan secara merata yang melibatkan panti asuhan se Jawa Tengah.
Sementara itu, Ketua Asperindo Jawa Tengah, Toni Winarno menyampaikan bahwa peluang E-Commerse ini sangat luas. Sebab tanpa modal dan tanpa punya barang sendiripun usaha bisnis ini tetap bisa dilakukan.
“Siapapun sangat bisa melakukan usaha ini”. Katanya
Ia berpesan agar warga Muhammadiyah bisa memanfaatkan pertumbuhan digital yang terus maju ini. Sebab ada peluang usaha yang bisa mewujudkan kemandirian ekonomi.
Berkaitan dengan pelatihan E-Commerse untuk panti asuhan Muhammadiyah ini Toni mengaku akan benar-benar menseriusi. Pihaknya akan membentuk monitoring dan evaluasi dari tenaga profesional yang bertugas memberikan pelatihan dan pendampingan.w
“Tidak hanya berhenti di pelatihan ini, tapi kita akan dampingi dan bina serius”. Tuturnya.
Pelatihan E-Commerse untuk panti asuhan se Karesidenan Semarang dan Pati ini disponsori oleh AIS Muhammadiyah dan Pandu Logistic. (BADRUN)