Tak Mau Lulusannya Nganggur, AIS Muhammadiyah Gandeng ASPERINDO
PWMJATENG.COM, SAMARANG – Sebagai kampus yang fokus pada disiplin ilmu statistik Akademi Ilmu Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang tak mau membiarkan lulusannya nganggur. Ia terus akan berupaya agar Mahasiswa lulusannya langsung bisa bekerja tanpa menunggu lama. Oleh karenanya terobosan baru kini ia lakukan.
Menggandeng Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (ASPERINDO) Jawa Tengah adalah pilihan cerdasnya. Pasalnya AIS Muhammadiyah dan ASPERINDO akan membuka kelas mata kuliah logistik. Hal ini dilakukan untuk mebekali mahasiswanya dalam merambah pasar kerja. Kerja sama dengan industri perusahaan menurut Direktur AIS Muhammadiyah, Dra Wellie Sulistijanti, M,Sc adalah target besar yang dicanangkan. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Mahasiswa AIS Muhammadiyah menurut Wellie adalah hal yang mesti dilakukan.
“Mahasiswa AIS begitu lulus langsung dapat kerjaan” tutur Wellie saat ditemui di kantornya pada 7 Februari 2018.
Wellie mengatakan bahwa antara statistik dan perusahaan jasa pengiriman logistik sangat erat kaitannya. Sebab pada prakteknya perusahaan jasa pengiriman logistik memerlukan pengolahan data yang valid. Bahkan, tambah Wellie data statistik akan dijadikan acuan dalam membuat keputusan perusahaan.
“Lulusan AIS Muhammadiyah itu tidak hanya bisa kerja di BPS, lapangan pekerjaan lain yang berkaitan dengan statistik terbuka lebar,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Wellie berharap agar mahasiswa AIS Muhammadiyah dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Yakni mengikuti kelas mata kuliah logistik. Terutama bagi mahasiswa akhir.
Lebih jauh Wellie menyampaikan bahwa kelas mata kuliah logistik ini adalah embrio dibukanya jurusan D4 logistik di AIS Muhammadiyah.
Sementara itu Sekretaris ASPERINDO Jawa Tengah, Edy Gunawan menyampaikan terimakasih kepada AIS Muhammadiyah atas kerjasama ini. Edy menyampaikan kerjasama ini adalah kerjasama yang positif. Karena tenaga kerja profesional di dunia perusahaan jasa pengiriman logistik sangat minim, terutama di Jawa Tengah.
“Kami butuh tenaga yang pandai mengolah dan menyajikan data untuk industri logistik, Kami juga akan mendidik Mahasiswa AIS Muhammadiyah menjadi ahli logistik, ” tuturnya saat diwawancarai di kesempatan yang sama.
Edy menyampaikan bahwa kelas mata kuliah logistik ini terdiri dari 12 mata kuliah dan berbobot 40 SKS. akan dilaksanakan selama 1 semester dengan rincian 3 bulan teori dan 3 bulan magang di 70 perusahaan jasa pengiriman logistik yang tersebar di Jawa Tengah. Kuliah akan dimulai pada Maret 2018.
“Tenaga pengajarnya profesional dari beberapa perusahaan pengiriman jasa logistik yang terdiri dari enam orang”. Pungkasnya.
Dengan kerjasama ini Edy berharap lahir tenaga kerja profesional yang mampu memajukan perusahaan jasa pengiriman logistik. (BADRUN)