Berita

Dorong Kampung Peduli TBC, UMS Luncurkan Prototipe Sains Berbasis Warga di Rusunawa Surakarta

PWMJATENG.COM, SURAKARTA – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) meluncurkan enam prototipe inovasi sosial berbasis warga di Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Blok 1 Begalon, Panularan, Kota Surakarta. Peluncuran ini menjadi bagian dari Program Srawung Sains–Tera Saintek UMS yang didanai Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, sekaligus mendukung penguatan Kampung Peduli Tuberkulosis (TBC).

Peresmian prototipe dikemas dalam bentuk festival warga dan dilaksanakan di pintu gerbang Rusunawa I Panularan. Kegiatan ini dihadiri perwakilan Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi Kemendiktisaintek secara daring, Prof. Dr. Eng. Yudi Darma, M.Si., Camat Laweyan, perwakilan Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Puskesmas Penumping, serta Lurah Panularan. Prosesi pemotongan pita dilakukan oleh Camat Laweyan sebagai tanda peresmian.

Program ini tidak hanya menghadirkan solusi teknologi, tetapi juga menjadi model integrasi riset perguruan tinggi dengan kebutuhan riil masyarakat. Pendekatan ko-kreasi dan citizen science yang diterapkan dinilai berpotensi direplikasi serta memberi dampak pada kebijakan di sektor perumahan, kesehatan masyarakat, dan lingkungan.

Ketua Tim Srawung Sains UMS, Dwi Linna Suswardany, SKM., MPH., menjelaskan bahwa enam prototipe tersebut dirancang untuk menjawab tantangan hunian vertikal yang padat penduduk dan rentan masalah kesehatan.

“Seluruh inovasi dirancang bersama warga rusunawa. Kami tidak membawa teknologi jadi, tetapi merancang solusi berbasis kebutuhan dan kearifan lokal masyarakat,” ujar Dwi Linna, Minggu (14/12/2025).

Enam prototipe yang diresmikan meliputi Ruang Komunal, yaitu revitalisasi basement menjadi ruang publik sehat dan aman dengan dukungan pencahayaan panel surya. Ruang ini kini difungsikan sebagai pusat belajar, rapat warga, kegiatan seni, serta pertemuan kader TBC.

Prototipe kedua adalah Dapur Komunal yang mendorong interaksi sosial dan ketahanan pangan berbasis rumah tangga, khususnya melalui pemberdayaan ibu-ibu. Ke depan, dapur ini dirancang berkembang menjadi sentra usaha komunitas.

Ketiga, Smoking Corner atau pojok merokok yang disiapkan sebagai area merokok terkontrol untuk mengurangi paparan asap rokok di ruang publik dan hunian. Inovasi ini mendukung pencegahan penyakit berbasis udara, termasuk TBC.

Keempat, Panel Surya Skala Komunitas yang mendukung kemandirian energi warga sekaligus menjadi sarana edukasi energi terbarukan dan kepedulian lingkungan. Kelima, Tanaman Obat Keluarga (TOGA) cerdas iklim untuk mendukung peningkatan imunitas tubuh serta pengurangan jejak karbon.

Prototipe keenam adalah Media Nudging, berupa poster, tulisan promotif-preventif di anak tangga, serta mural hasil kolaborasi warga dan mahasiswa untuk mendorong perubahan perilaku pencegahan TBC.

Selain peluncuran prototipe, Program Srawung Sains juga menerapkan pendekatan citizen science, di mana warga terlibat aktif mulai dari pemetaan lingkungan, transect walk, photovoice, hingga evaluasi perubahan perilaku dan kualitas ruang hunian.

Dwi Linna menegaskan bahwa pendekatan ini mencerminkan Tridharma Perguruan Tinggi yang menyatu dengan kehidupan masyarakat. “TBC menular, tetapi harapan, gotong royong, dan keberanian juga menular. Ketika warga diberi ruang berkreasi, mereka mampu mengubah lingkungan sekaligus masa depan kesehatan mereka,” ungkapnya.

Camat Laweyan menilai model ko-kreasi dan citizen science ini memiliki peluang besar untuk direplikasi di berbagai wilayah. Menurutnya, pendekatan serupa dapat diterapkan di kampung kota, desa, hingga wilayah pesisir dengan menjadikan ruang publik sebagai pusat sains berbasis komunitas.

Melalui program ini, UMS mempertemukan kebijakan nasional seperti Kampung Peduli TBC, Program Kampung Iklim, dan layanan kesehatan integratif dalam praktik nyata di tingkat komunitas.

Kontributor: (Maysali/Humas)
Editor: Al-Afasy

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE