PWM Jateng Apresiasi Kinerja LSBO dan MPI: Diharapkan Jadi Corong Dakwah yang Kuat dan Mencerahkan
PWMJATENG.COM, Surakarta — Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar rapat rutin mingguan pada Rabu, 19 November 2025, di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Dalam agenda tersebut, dua lembaga menjadi sorotan utama, yakni Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga (LSBO) serta Majelis Pustaka dan Informasi (MPI), melalui pemaparan laporan KPI terkait program kerja masing-masing.
Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Drs. H. Wahyudi, M.Pd., menyampaikan bahwa kedua lembaga tersebut telah menunjukkan capaian kinerja yang baik serta berjalan sesuai amanah organisasi. “Dari laporan yang disampaikan, kami melihat LSBO dan MPI menjalankan program kerjanya dengan baik dan tepat konteks,” ujarnya. Menurutnya, kehadiran kedua lembaga itu sangat strategis bagi dakwah Muhammadiyah di era modern.
Dalam penjelasannya, Wahyudi menilai LSBO memiliki peran penting sebagai media dakwah sekaligus sarana pelestarian budaya. Lembaga ini dipandang mampu mengangkat kekayaan seni dan budaya bernapaskan Islam yang berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah. “LSBO ini populer dan efektif sebagai sarana dakwah melalui seni, budaya, dan olahraga. Ini bisa menjadi pintu untuk mengenalkan nilai-nilai Islam secara lebih membumi,” tambahnya.
Baca Juga:
Sementara itu, Majelis Pustaka dan Informasi juga mendapatkan apresiasi atas kontribusinya dalam menyebarluaskan program dan aktivitas Muhammadiyah melalui berbagai kanal media. Selama ini, kontributor dari Muhammadiyah Jawa Tengah tercatat cukup aktif mengirimkan berita ke TV Muhammadiyah (TVMU). PWM menilai MPI telah berfungsi sebagai corong informasi yang mampu menghadirkan publikasi kegiatan persyarikatan secara luas.
Meski demikian, MPI diharapkan terus meningkatkan kualitas penyajian informasi. Wahyudi menekankan pentingnya standar kelayakan informasi dan penyajian data yang mudah dipahami masyarakat. Ia menyampaikan, “Harapan kami, MPI ke depan dapat menghadirkan informasi yang makin berkualitas, akurat, dan mudah diterima publik. MPI harus menjadi corong informasi yang tepat bagi Muhammadiyah, khususnya bagi umat dan masyarakat luas.”
PWM juga memberikan catatan penguatan bagi LSBO agar lebih fokus menggali dan menampilkan kearifan lokal bernuansa Islam dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Upaya tersebut diyakini penting untuk memperluas jangkauan dakwah sekaligus memperkuat identitas budaya Islam yang inklusif dan membumi.
Dengan evaluasi tersebut, PWM Jawa Tengah berharap LSBO dan MPI terus meningkatkan inovasi dan kualitas program kerja. Optimalisasi kedua lembaga ini dinilai akan memberikan dampak signifikan bagi penguatan dakwah Muhammadiyah melalui jalur kebudayaan dan informasi, dua ranah yang kini semakin menentukan arah komunikasi publik di era digital.
Editor: Al-Afasy
