Setahun Pimpin Kemendikdasmen, Abdul Mu’ti Dinilai Jadi Menteri Paling Berprestasi di Era Prabowo-Gibran
PWMJATENG.COM, Banyumas – Memasuki satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, kinerja Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di bawah kepemimpinan Abdul Mu’ti menuai banyak apresiasi. Berbagai kalangan, termasuk para rektor perguruan tinggi, menilai “Kyai Menteri” tersebut telah menghadirkan perubahan signifikan dan menunjukkan kinerja terbaik di antara jajaran kabinet.
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto sekaligus Sekretaris Jenderal Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), Jebul Suroso, menyebut kepemimpinan Abdul Mu’ti mampu mentransformasi wajah pendidikan Indonesia di tengah tantangan digital. Ia menilai, di tangan Abdul Mu’ti, ruang-ruang sunyi pendidikan berhasil dihidupkan dengan semangat kolaboratif yang menggabungkan inovasi, teknologi, dan penguatan karakter.
“Harapan guru dan masyarakat terhadap akses pendidikan yang inklusif perlahan mulai terwujud,” ujarnya.
Pandangan tersebut diperkuat oleh dua hasil survei nasional yang menempatkan Mendikdasmen sebagai menteri dengan kinerja terbaik di kabinet Prabowo-Gibran. Survei yang dilakukan lembaga riset IndoStrategi pada awal September hingga 13 Oktober 2025, serta Strategic and Political Insight Network (SPIN), menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Abdul Mu’ti mencapai 67,5 persen.
Dalam survei SPIN, Abdul Mu’ti menduduki posisi pertama sebagai menteri dengan program paling nyata, komunikatif, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Capaian tersebut juga diunggah di akun resmi Instagram Kemendikdasmen, menandai apresiasi publik terhadap kiprah kementerian yang kini fokus pada pemerataan mutu pendidikan nasional.
Forum Rektor PTMA turut memberikan pengakuan dengan menganugerahkan penghargaan “Tokoh Peduli Pendidikan” kepada Abdul Mu’ti. Menurut Jebul Suroso, penghargaan itu diberikan atas dedikasinya dalam mendorong revitalisasi pendidikan swasta hingga mencapai 30 persen kemajuan serta keberhasilan menggerakkan program percepatan kualitas pendidikan yang melibatkan berbagai sektor.
Baca juga, Aplikasi Al-Qur’an Muhammadiyah (Qur’anMu)
Salah satu keberhasilan yang disoroti ialah terbukanya kolaborasi strategis antara Kemendikdasmen dan perguruan tinggi, meski kementerian ini secara struktural tidak membawahi sektor pendidikan tinggi.
“Kyai Menteri berhasil menciptakan peluang sinergi dan pemerataan kerja sama antara kementerian dan perguruan tinggi melalui berbagai program,” tambah Jebul Suroso.
Kemitraan itu diwujudkan dalam berbagai langkah nyata, seperti perluasan akses beasiswa, penguatan mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG), serta agenda revitalisasi sistem pendidikan nasional. Beragam kebijakan tersebut tidak hanya memperluas akses belajar, tetapi juga meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan pembangunan bangsa.
Menurut Jebul, Abdul Mu’ti dikenal sebagai sosok inklusif yang membuka ruang dialog tanpa membeda-bedakan latar belakang atau skala perguruan tinggi.
“Sikap terbuka beliau memperkuat kemitraan strategis dan memberi kesempatan yang adil bagi semua perguruan tinggi untuk berkontribusi dalam perumusan kebijakan,” jelasnya.
Dengan komitmen terhadap inovasi dan inklusivitas, dunia pendidikan Indonesia diyakini akan semakin mampu mencetak generasi unggul—tidak hanya akademis, tetapi juga berkarakter dan berdaya saing global.
“Sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan seluruh pemangku kepentingan akan menjadi pijakan kuat untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, berdaya saing, dan berkelanjutan,” pungkas Jebul Suroso.
Kontributor : Cahyudi
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
