
PWMJATENG.COM, Surakarta – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (HMP PTI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sukses menggelar Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Tingkat Pra-Dasar (LKMMPD) 2025. Kegiatan yang diikuti 69 mahasiswa baru PTI itu berlangsung di Ruang I0307, Fakultas Hukum dan Ilmu Politik (FHIP) UMS.
Dengan mengusung tema “Membangun Solidaritas Mahasiswa untuk Melahirkan Kepemimpinan yang Tangguh dan Bermakna”, kegiatan ini menegaskan komitmen HMP PTI dalam membentuk mahasiswa berjiwa pemimpin, cakap teknologi, serta memiliki karakter sosial yang kuat.
Ketua pelaksana, Meilana Afif Mahmudi, mengatakan bahwa LKMMPD bukan sekadar kegiatan tahunan organisasi, melainkan langkah awal dalam membangun kesadaran diri, kepedulian sosial, dan kemampuan kepemimpinan di masa depan.
“LKMMPD menjadi pondasi bagi mahasiswa baru untuk mengenal nilai-nilai organisasi, memahami tanggung jawab sebagai bagian dari civitas akademika, dan menanamkan semangat kepemimpinan yang tangguh serta kolaboratif,” ujar Meilana, Senin (13/10).
Ia menambahkan, mahasiswa harus memiliki peran sebagai agen perubahan, bukan hanya sebatas pencari ilmu di kelas. “Mahasiswa bukan hanya belajar teori, tetapi juga harus belajar memimpin, bekerja sama, dan memberi kontribusi nyata bagi lingkungan,” tuturnya.
Pada sesi pertama, Minggu (12/10), kegiatan menghadirkan Wildan Deni Fahrezi, dosen Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMK), yang membawakan materi bertema Self Awareness atau kesadaran diri. Wildan mengajak peserta memahami potensi pribadi, menumbuhkan rasa percaya diri, dan menjaga konsistensi dalam berorganisasi.
Baca juga, Muhammadiyah Umumkan Jadwal Puasa Ramadan 2026, Catat Tanggal Resminya!
Menurutnya, kepemimpinan yang baik bukan diukur dari kekuasaan atau kekuatan, tetapi dari kemampuan mengenali diri dan mengelola emosi. “Pemimpin sejati adalah mereka yang sadar siapa dirinya dan untuk apa ia berjuang,” tegas Wildan dalam penyampaian materinya.

Sesi berikutnya diisi oleh Fika Annisa’ Sholihah dengan materi Soft Skill Training. Ia menekankan pentingnya kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan manajemen waktu bagi mahasiswa yang aktif berorganisasi. “Soft skill menjadi jembatan antara pengetahuan dan kesuksesan, baik di dunia kerja maupun kehidupan sosial,” jelas Fika.
Materi tersebut berlangsung interaktif. Fika mengajak peserta melakukan simulasi dan diskusi kelompok untuk mempraktikkan keterampilan kepemimpinan dalam situasi nyata. Peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi dengan penuh semangat.
Kegiatan semakin seru ketika panitia menggelar permainan interaktif melalui platform Kahoot. Dalam sesi post-test ini, peserta berlomba menjawab pertanyaan seputar materi kepemimpinan. Suasana kompetitif namun menyenangkan membuat peserta semakin bersemangat dan solid dalam kerja kelompok.
Salah satu peserta, Fauzan, mengaku kegiatan tersebut memberikan pengalaman berharga. “Acaranya keren banget! Kami nggak cuma belajar teori tentang kepemimpinan, tapi juga praktik langsung kerja tim. Jadi lebih kenal teman-teman dan tahu pentingnya kolaborasi,” ujarnya dengan antusias.
Kontributor : Roselia
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha