
PWMJATENG.COM, Surakarta – Tujuh mahasiswa Program Studi (Prodi) Keperawatan kelas internasional Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memperkuat pengalaman praktik keperawatan melalui program student exchange di Khon Kaen University, Thailand. Kegiatan bertajuk Outbound Activity Internasionalisasi Kemampuan Keterampilan Klinik Pediatric Nursing ini berlangsung selama dua minggu, mulai 18–30 Agustus 2025.
Sekretaris Prodi Keperawatan kelas internasional UMS, Siti Arifah, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa semester empat. “Program ini bertujuan memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh pada sistem pelayanan kesehatan internasional dengan latar budaya yang berbeda, sehingga dapat menginspirasi perbaikan pelayanan di Indonesia,” terangnya, Jumat (5/9).
Menurut Arifah, program pertukaran mahasiswa ke Thailand merupakan agenda rutin tahunan Prodi Keperawatan kelas internasional UMS. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya memperdalam pengetahuan akademik, tetapi juga berkesempatan menambah pengalaman langsung di lapangan.
Selama berada di Khon Kaen University, mahasiswa UMS mengikuti berbagai kegiatan pembelajaran. Mereka terlibat dalam kuliah bersama dosen setempat, praktik di laboratorium modern, hingga mengikuti workshop bersama praktisi keperawatan anak. Mahasiswa juga melakukan praktik klinik di center of health serta mengunjungi sejumlah rumah sakit.
Salah satu agenda penting adalah praktik laboratorium. Dalam sesi ini, mahasiswa mendemonstrasikan prosedur keperawatan yang kemudian diterapkan pada praktik klinik. Kegiatan ini memperkaya pemahaman mahasiswa dalam menerapkan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah.
Baca juga, Akhlak Bermasyarakat dalam Perspektif PHIWM
Tidak hanya itu, mahasiswa UMS juga mendapatkan kesempatan praktik langsung dengan anak sehat. Mereka melakukan praktik klinik di Kindergarten Early Childhood Development Excellence Center (ECDEC) Fakultas Keperawatan Khon Kaen University selama dua hari. Di tempat tersebut, sekitar 200 murid berusia 1–4 tahun menjadi bagian dari kegiatan pembelajaran.

Selain praktik pada anak sehat, mahasiswa juga terlibat dalam asuhan keperawatan untuk anak sakit. Mereka menjalani praktik klinik di ruang perawatan anak dengan kondisi kronis serta anak penderita kanker di Srinagarind Hospital, Khon Kaen.
Arifah menambahkan, pengalaman ini memberikan pembelajaran yang lebih dari sekadar keterampilan teknis. “Dengan mengikuti program student exchange, mahasiswa tidak hanya memperluas kompetensi hard skills tetapi juga mengembangkan soft skills seperti empati, sensitivitas budaya, dan kolaborasi antar tim,” tuturnya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal mencetak lulusan perawat yang siap bersaing di tingkat global. “Kami ingin mahasiswa memiliki kesiapan menghadapi tantangan keperawatan yang terus berkembang di dunia internasional,” ungkapnya.
Kontributor : Maysali
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha