
PWMJATENG.COM, Boyolali – Suasana Desa Jamus, Rabu (3/9/2025), berubah menjadi ruang belajar terbuka. Ratusan ibu rumah tangga tampak antusias mengikuti Pelatihan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang digelar Tim PPK Ormawa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) A.R. Fachruddin Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).
Pelatihan tersebut tidak hanya berisi penyuluhan, tetapi juga praktik langsung menanam dan mengolah tanaman obat. Peserta terlihat aktif mencoba setiap tahapan kegiatan, mulai dari mengenal tanaman, menanam, hingga mengolah hasilnya.
“Harapannya dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan tali silaturahmi dan dapat menggugah ibu-ibu di Desa Jamus untuk menanam dan memanfaatkan TOGA dengan baik,” ujar Bu Lurah Desa Jamus pada kesempatan itu.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa memperkenalkan lima jenis tanaman yang mudah ditemui, yaitu jahe, kunyit, temulawak, sereh, dan lidah buaya. Tanaman-tanaman tersebut dipilih karena memiliki banyak manfaat, baik untuk kesehatan keluarga maupun sebagai peluang usaha.
Baca juga, Integrasi Media: Kunci Sukses Reputasi Digital Organisasi
Selain pemberian materi, peserta juga diberi pengetahuan praktis mengenai cara mengolah tanaman agar memiliki nilai tambah. Pendekatan praktik langsung ini membuat masyarakat lebih mudah memahami manfaat nyata dari TOGA.
“Tidak hanya sekadar belajar teori, kami ingin peserta bisa membawa pulang keterampilan yang dapat langsung dipraktikkan di rumah masing-masing,” jelas salah satu anggota tim pelaksana PPK Ormawa IMM Unimus.

Selama ini, budidaya TOGA sering dianggap sebagai aktivitas sampingan. Namun, kegiatan ini menegaskan bahwa pengelolaan TOGA dapat menjadi strategi pemberdayaan masyarakat. Dengan keterampilan baru yang diperoleh, ibu-ibu desa bisa menjadikan TOGA sebagai bagian dari pola hidup sehat sekaligus membuka peluang usaha kecil yang berkelanjutan.
Pelatihan ini juga memperlihatkan bahwa TOGA bukan hanya soal kesehatan, melainkan juga dapat mendorong kemandirian ekonomi. Tanaman seperti jahe atau kunyit, misalnya, memiliki pasar yang cukup luas sehingga bisa menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi jika dikelola dengan baik.
Kontributor : Afida, Riski & Adibah
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha