Rahasia Surat Al-Jin dan Cara Ampuh Menangkal Gangguan Setan
PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menggelar Kajian Tafsir yang mengupas tuntas Surat Al-Jin. Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UMS, Ainur Rha’in, mengungkapkan bahwa surat ini istimewa karena langsung dinamai sesuai topiknya, yaitu tentang bangsa jin.
“Surat ini memaparkan kondisi, pemikiran, kepercayaan, serta interaksi jin. Baik dengan sesama jin, manusia, maupun dengan Allah,” jelas Ainur saat menjadi pemateri pada kajian tersebut, Kamis (14/8).
Ia menjelaskan, meskipun banyak ayat Al-Qur’an berbentuk cerita (khabar), isinya tetap memuat perintah (awamir) dan larangan (nawahi). Oleh karena itu, umat Islam diingatkan agar menjadikan Al-Qur’an dan hadis sebagai rujukan utama dalam memahami fenomena jin, bukan sumber lain yang belum terjamin kebenarannya.
Ainur memaparkan dua riwayat asbabun nuzul Surat Al-Jin. Pertama, kisah sekelompok jin yang mendengar Rasulullah SAW membaca Al-Qur’an dalam salat Subuh, lalu terkagum-kagum hingga beriman. Kedua, peristiwa dakwah Rasulullah di Thaif yang ditolak keras oleh penduduk setempat, tetapi justru membuka pintu dakwah bagi bangsa jin yang mendengarkan bacaan beliau.
“Pelajarannya jelas, jika satu pintu dakwah tertutup, Allah akan membukakan pintu lain. Rasulullah ditolak di Thaif, namun diterima oleh jin,” ujarnya.
Ia menegaskan, jin adalah makhluk ciptaan Allah dari api yang sangat panas. Sama seperti manusia, jin adalah mukallaf yang wajib beribadah kepada Allah. Jin terbagi menjadi yang beriman dan yang kafir. Jin kafir disebut setan, dan pemimpinnya adalah iblis.
Baca juga, Dinilai Sering Menimbulkan Kesalahpahaman, PWM Jateng Ingkatkan Kemampuan Komunikasi Politik para Pejabat Publik
Untuk melindungi diri dari gangguan jin dan setan, Ainur memberikan panduan. Langkah utama adalah memperkuat iman dan takwa. Hati yang terhubung dengan Allah akan mendapatkan penjagaan-Nya. Salat, puasa, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir disebutnya sebagai benteng utama.
Ia juga menganjurkan ruqyah mandiri jika mengalami gangguan, dengan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, serta ayat terakhir Surat Al-Baqarah. “Kita harus yakin jin tidak punya kuasa, semua kuasa hanya milik Allah,” tegasnya.
Langkah pencegahan lain adalah menjaga kebersihan lingkungan. Jin disebut senang berada di tempat kotor atau tidak terurus. Menghindari ritual sesajen atau perbuatan syirik lainnya juga menjadi keharusan, sebab maksiat dapat membuka pintu masuk bagi setan.
Ainur juga menepis anggapan bahwa jin berperan dalam fenomena alam atau teknologi modern. “Pesawat terbang bukan karena diangkat jin, melainkan karena hukum fisika yang Allah tetapkan,” ucapnya sambil menekankan pentingnya memahami ayat-ayat kauniah.
Ia mengkritik keras praktik mencari kesaktian, jabatan, atau kesembuhan dengan bantuan jin. Menurutnya, meskipun disebut ‘ilmu putih’, jika melibatkan jin tetap berpotensi melanggar syariat. “Khalifah di bumi adalah manusia, bukan jin. Tunduklah hanya kepada Allah,” ujarnya menegaskan.
Menutup kajian, Ainur mengingatkan agar umat Islam tidak putus asa berdakwah meskipun mendapat penolakan. Ia mencontohkan dakwah Nabi Muhammad SAW yang tidak hanya didengar manusia, tetapi juga bangsa jin. “Kebaikan akan selalu menemukan jalan untuk sampai kepada yang dituju,” pungkasnya.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
