PWMJATENG.COM, Boyolali – Awal tahun ajaran baru 2025/2026 menjadi momentum penting bagi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sambi untuk menguatkan barisan pendidikan. Melalui kegiatan bertajuk Diklat Khusus Guru dan Karyawan (Diksusgur & Kar), seluruh tenaga pendidik dan kependidikan dari Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-Kecamatan Sambi dibekali lima materi strategis guna meningkatkan kapasitas dan loyalitas kerja.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 19 Juli 2025 di kompleks pendidikan Muhammadiyah Sambi ini dimulai pukul 07.00 WIB dan diikuti dengan antusias oleh guru serta karyawan dari jenjang SD/MIM, SMP/MTs, hingga SMA/SMK Muhammadiyah se-Kecamatan Sambi.
Ketua PCM Sambi, Sudiman, secara langsung membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi dan loyalitas di kalangan tenaga pendidik. “Kita harus terus menjaga semangat ber-Muhammadiyah dalam menjalankan tugas. Profesi guru bukan sekadar pekerjaan, melainkan ladang ibadah,” ujarnya dengan penuh semangat.
Senada dengan hal itu, Ketua Majelis Dikdasmen PCM Sambi, Muhammad Rosyidi, menegaskan bahwa Diksusgur & Kar merupakan bagian dari langkah strategis Majelis dalam memperkuat ruh perjuangan pendidikan Muhammadiyah. “Kegiatan ini bukan hanya teknis, tapi juga spiritual. Kami ingin guru dan karyawan tetap kokoh dengan ruhul jihad pendidikan yang menjadi ciri khas Muhammadiyah,” tutur Rosyidi.
Baca juga, Mengapa Hati Masih Gelisah Meski Ibadah Rutin?
Diklat ini menghadirkan lima narasumber andal dengan materi beragam dan aplikatif. Nurrudin membuka sesi dengan tema Game Based Learning, mengajak peserta memahami pentingnya suasana belajar yang menyenangkan. Menurutnya, pembelajaran berbasis permainan terbukti mampu meningkatkan motivasi siswa.
Materi kedua disampaikan oleh Agus Sutrisno yang membawakan topik Service Excellent. Ia mengajak para guru dan karyawan membangun budaya pelayanan prima di lingkungan sekolah. “Pelayanan yang ramah, cepat, dan solutif akan menjadi wajah sekolah Muhammadiyah yang profesional,” ujarnya.
Rohmah melanjutkan dengan materi Manajemen Kelas. Ia membekali peserta dengan strategi pengelolaan kelas yang efektif dan kondusif. Menurutnya, keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh kemampuan guru menciptakan atmosfer belajar yang nyaman.
Sesi keempat diisi oleh Teja Nurcahya dengan tema Growth Mindset. Ia menekankan pentingnya pola pikir yang terus berkembang, terbuka terhadap perubahan, serta siap menghadapi tantangan pendidikan di era digital.
Materi penutup disampaikan oleh Pujiono, Ketua Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Boyolali. Ia mengangkat tema Ruhul Mudarris, yang menekankan pentingnya spiritualitas dan keikhlasan dalam profesi guru. “Mengajar bukan hanya soal transfer ilmu, tetapi juga pembentukan akhlak. Maka, ruhul mudarris menjadi jiwa utama setiap pendidik,” ucapnya.
Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Sambi, Pujiono, yang juga mendampingi Ketua Majelis dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa Diksusgur & Kar tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan, tetapi juga menyatukan semangat dan visi antar AUM. “Ini menjadi forum sinergi dan silaturahmi lintas jenjang pendidikan Muhammadiyah di Sambi. Kita ingin maju bersama, bukan jalan sendiri-sendiri,” ujarnya.
Kontributor : Pujiono
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
