Sosialisasikan KHGT, PDM Temanggung Gelar Bincang Santai bersama PCM
PWMJATENG.COM, Temanggung – Gaung peluncuran Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah terus menggema hingga ke daerah. Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Temanggung pun tak mau ketinggalan. Mereka menggelar acara bertajuk Bincang Santai KHGT pada Rabu (25/6/2025) di Aula Gedung PDM Temanggung.
Acara yang berlangsung sejak pukul 13.30 hingga 16.30 WIB ini dihadiri oleh sekitar 30 peserta dari berbagai perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Temanggung.
Sebagai pemateri tunggal, hadir Rofi’i, alumni Pelatihan Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Tengah. Ia juga merupakan utusan PDM Temanggung dalam Seminar KHGT yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, pada 4–5 Januari 2024 lalu.
Dalam penyampaiannya, Rofi’i menjelaskan beragam aspek yang berkaitan dengan KHGT. Mulai dari sejarah pembentukan KHGT, akomodasi teknis, landasan syar’i dan saintifik, maqashid syariah, hingga pandangan para ulama terdahulu mengenai konsep matlak global atau wilayah waktu bersama. Ia juga memaparkan hasil-hasil seminar dan forum ilmiah lainnya yang pernah membahas KHGT.
“Banyak pertanyaan muncul seputar KHGT, terutama soal dasar hukum dan penerapannya. Kami rangkum semua tanya jawab itu agar bisa dijadikan referensi bersama,” ujar Rofi’i dalam sesi diskusi.
Baca juga, Era Post-Truth Tantangan Dakwah Islam
Peserta nampak antusias mengikuti jalannya acara. Mereka terlibat aktif dalam sesi tanya jawab, menanggapi isu-isu strategis terkait penerapan KHGT di Indonesia dan dunia Islam secara umum.
Menariknya, dalam kegiatan tersebut, panitia juga membagikan 15 eksemplar KHGT 1447 H terbitan Suara Muhammadiyah kepada para peserta.
Acara ditutup dengan sambutan Ketua PDM Temanggung, Makmun Pitoyo. Dalam penjelasannya, ia menegaskan bahwa keberhasilan KHGT tidak lepas dari bagaimana opini publik dibangun.
“Penyebaran KHGT ini tak ubahnya seperti membentuk opini publik. Diperlukan tiga faktor utama: keyakinan, sikap, dan persepsi,” tegas Makmun. Ia melanjutkan bahwa tugas kader dan warga Muhammadiyah adalah menyosialisasikan KHGT dengan mempertimbangkan ketiga komponen tersebut.
Menurutnya, ketika umat memiliki keyakinan yang kuat terhadap dasar KHGT, membangun sikap positif atas manfaatnya, serta memiliki persepsi yang jelas terhadap urgensinya, maka KHGT akan mudah diterima dan diaplikasikan.
Makmun juga mengajak seluruh elemen Persyarikatan untuk bahu-membahu menyebarluaskan pemahaman KHGT, tidak hanya di lingkungan Muhammadiyah, tetapi juga kepada umat Islam secara luas.
“Ini adalah bagian dari ikhtiar Muhammadiyah untuk menyatukan umat dalam satu kalender hijriah yang ilmiah, syar’i, dan global. Kita harus bergerak bersama,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, KHGT resmi diluncurkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Rabu, 25 Juni 2025 di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Kalender ini dirancang untuk menjadi rujukan internasional umat Islam dalam penentuan waktu ibadah dan perayaan hari besar Islam.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
