PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah olahraga mahasiswa. Kali ini, tim petanque UMS berhasil menyabet medali emas dan perunggu dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (POMPROV) Jawa Tengah 2025 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP), pada 3–6 Juli 2025.
Medali emas diraih pada nomor bergengsi Triple Man, yang diwakili oleh tiga mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani, yakni Dimas Prayitno, Khata Andika, dan Alief Maulana. Sementara itu, tim Triple Women yang terdiri atas Hannifah Zaharani, Yulia Tri Anita, dan Farah Mei sukses menyumbangkan medali perunggu untuk kampus mereka.
“Saat babak penyisihan, kami tergabung di grup neraka bersama UNS dan UMPP. Tapi alhamdulillah bisa lolos sebagai runner-up dan lanjut ke babak delapan besar,” ungkap Khata Andika, salah satu atlet, saat ditemui pada Rabu (9/7).
Pada semifinal, tim UMS harus menghadapi Universitas Ngudi Waluyo (UNW) yang menurunkan tiga atlet unggulan. Pertandingan berlangsung ketat dan menegangkan. Dengan skor tipis 12–11, tim UMS berhasil mengamankan tiket ke final.
Partai puncak mempertemukan mereka kembali dengan Universitas Sebelas Maret (UNS). Final ini digelar pada Jumat, 4 Juli 2025, pukul 21.00 WIB. Berkat konsistensi, strategi, dan mental yang kuat, tim UMS keluar sebagai juara.
“Ini pencapaian luar biasa. Doa dan kerja keras kami terbayar lunas,” kata Khata.
Selain tampil di nomor Triple Man, Khata juga mengikuti cabang lain seperti shooting game, double man, dan triple mix A. Ia mengungkapkan bahwa seluruh persiapan dijalani dengan latihan intensif selama sebulan penuh, bahkan sempat jatuh sakit karena kelelahan.
Baca juga, Riba dalam Islam dan Keabsahan Jasa Lembaga Keuangan Syariah
Kesuksesan ini tak lepas dari peran pembina tim petanque UMS, Nurhidayat, yang akrab disapa Dayat. Ia menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat juang para mahasiswa bimbingannya.
“Kami menyusun program latihan dua bulan penuh. Di bulan terakhir, program diperketat melalui pemusatan latihan,” jelas Dayat, dosen Penjas UMS.
Menurut Dayat, petanque UMS bermula dari unit minat bakat mahasiswa Penjas sejak tahun 2018. Kini tim telah berkembang dan memiliki 11 atlet aktif, terdiri atas 7 putra dan 4 putri, yang rutin mengikuti kompetisi di berbagai level, mulai dari daerah hingga nasional.
UMS menyediakan fasilitas latihan yang berlokasi di sebelah lapangan tenis Kampus 1. Meski masih terbatas, dua lapangan petanque dan sejumlah peralatan digunakan secara maksimal oleh tim.
“Harapan kami, ke depan fasilitas bisa ditingkatkan agar pembinaan semakin optimal,” harapnya.
Dayat juga menekankan bahwa dukungan institusi sangat penting untuk mencetak atlet berprestasi. Menurutnya, UMS telah menjadi ruang tumbuh tidak hanya secara akademik, tetapi juga prestasi non-akademik seperti olahraga.
Ajang POMPROV, lanjutnya, bukan sekadar kompetisi. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi sarana pembentukan karakter mahasiswa, mulai dari sportivitas, kerja sama, hingga pengendalian emosi.
“Nilai-nilai ini sangat penting dalam dunia pendidikan tinggi,” tegasnya.
Dalam proses seleksi, mahasiswa baru yang bergabung di Minat Bakat Olahraga (MBO) Petanque disaring sejak awal. Program latihan disusun bertahap, mulai dari teknik dasar, strategi bermain, hingga simulasi pertandingan. Latihan dijalankan dua kali sehari, pagi dan sore, dari Senin sampai Sabtu.
“Kami ingin Petanque UMS tak hanya juara di Jawa Tengah, tapi juga dikenal di tingkat nasional bahkan internasional. ‘Petanque UMS Juara’ bukan sekadar slogan, tapi juga semangat kami,” pungkas Dayat penuh optimisme.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
