PWMJATENG.COM, Surakarta – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mulai membuka lembaran baru kerja sama internasional. Kali ini, UMS membidik mitra strategis dari Timur Tengah, khususnya Uni Emirat Arab (UEA), untuk memperkuat posisi sebagai perguruan tinggi bereputasi global.
Langkah tersebut diungkapkan oleh Wakil Rektor V UMS, Supriyono, usai bertemu langsung dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis, dalam forum The 10th Indonesia’s Official Tri-Service Defence Aerospace, Maritime and Security Event yang digelar di Jakarta, Rabu (9/7).
“Selama ini UMS belum memiliki kerja sama dengan perguruan tinggi di kawasan Timur Tengah. Maka dari itu, pertemuan dengan Kedutaan Besar RI untuk UEA menjadi langkah awal yang sangat penting,” kata Supriyono.
Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Husin Bagis menyambut positif inisiatif UMS dan menyatakan kesediaan untuk memfasilitasi penjajakan kerja sama dengan institusi pendidikan tinggi di UEA. Bahkan, pihak Kedubes meminta UMS segera mengajukan daftar universitas tujuan yang ingin diajak bekerja sama.
“Ini peluang yang sangat kami sambut baik. Apalagi kita tahu bahwa perguruan tinggi di UEA berkembang sangat pesat, dengan dukungan pendanaan besar dari pemerintah mereka,” ujar Supriyono.
Baca juga, Bahaya Syirik: Dosa Tak Terampuni yang Menghancurkan Tauhid
Ia menambahkan bahwa saat ini UMS masih dalam proses reorganisasi internal pascapemilihan rektor, wakil rektor, dekan, dan kepala biro. Karena itu, penyusunan daftar mitra universitas di UEA masih dalam tahap pembahasan oleh pimpinan.
Menurut Supriyono, potensi kolaborasi yang ingin dibangun meliputi program pertukaran mahasiswa dan dosen, riset bersama, program gelar ganda (double degree), serta beasiswa studi lanjut. Kerja sama ini juga diharapkan mampu memperkuat jejaring global UMS yang selama ini sudah menjangkau Asia Tenggara, Asia Timur, Australia, dan Eropa.
“Ini menjadi momentum bagi UMS untuk memperluas jejaring internasional ke kawasan Timur Tengah, yang selama ini belum banyak tersentuh,” tegasnya.
Pertemuan strategis antara UMS dan Duta Besar RI untuk UEA ini turut difasilitasi oleh seorang direktur perusahaan ekspor-impor peralatan militer yang memiliki kedekatan personal dengan Husin Bagis. Sosok inilah yang berperan mempertemukan kedua pihak dalam forum Indo Defence 2025.
Supriyono menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan visi internasionalisasi UMS. Universitas tersebut ingin menjadi bagian dari ekosistem pendidikan global yang berkontribusi dalam menjawab tantangan dan peluang pendidikan tinggi abad ke-21.
“Dengan memperluas kerja sama ke UEA, UMS meneguhkan diri sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul di dalam negeri, tetapi juga diperhitungkan di kancah internasional,” pungkasnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
