Dahsyatnya Hari Kiamat Dibongkar! Ini Peringatan Allah dalam Surat Al-Haqqah
PWMJATENG.COM, Surakarta – Surat Al-Haqqah menyimpan peringatan keras tentang datangnya hari pembalasan. Dalam kajian tafsir yang digelar pada Jumat (4/7), dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Ainur Rha’in, mengungkap makna mendalam dari surat ke-69 dalam Al-Qur’an tersebut. Ia menyebut surat ini sebagai peringatan tegas bagi siapa pun yang mendustakan hari kiamat.
“Surat ini kerap disebut juga Surat As-Silsilah karena ada lafaz silsilatun (rantai) di dalamnya. Ia juga dikenal sebagai Surat Al-Wa’i, yakni surat yang sarat dengan peringatan tentang hari akhir,” tutur Ainur saat menyampaikan kajian di hadapan peserta.
Surat Al-Haqqah diturunkan di Mekkah sekitar lima tahun sebelum peristiwa hijrah. Ia menjadi surat ke-77 dalam kronologi pewahyuan, terdiri dari 52 ayat, dan diturunkan setelah Surat Al-Mulk serta sebelum Surat Al-Ma’arij. Ainur menyampaikan bahwa kandungan surat ini sangat relevan untuk direnungkan di masa kini, terutama dalam menjaga keimanan di tengah berbagai fitnah kehidupan.
“Siapa yang membaca 11 ayat pertama dari surat ini akan dilindungi dari fitnah Dajjal. Dan bagi yang membaca seluruhnya, Allah akan memberikan cahaya dari kepala hingga kaki pada hari kiamat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ainur menjelaskan bahwa Surat Al-Haqqah menggambarkan secara rinci kedahsyatan hari kiamat, gambaran neraka dan surga, serta nasib umat terdahulu yang dibinasakan karena kekufuran. Kisah-kisah ini menjadi pelajaran penting bagi umat Islam untuk selalu meningkatkan iman dan taqwa.
Baca juga, Kapan Puasa Tasua dan Asyura 2025? Ini Jadwal dan Keutamaannya
Ia menyebutkan beberapa kaum yang dihancurkan oleh Allah karena mendustakan hari pembalasan. Kaum Samud dihancurkan melalui suara menggelegar, sementara kaum ‘Ad diluluhlantakkan oleh angin dingin nan kencang selama tujuh malam delapan hari. “Firaun pun tak luput dari azab karena kesombongannya dalam menolak risalah Nabi Musa,” tambahnya.
Menurut Ainur, bukti historis dari kehancuran umat tersebut dapat dilacak secara arkeologis. “Sisa-sisa kaum Samud masih bisa ditemui di Madain Saleh, Arab Saudi, sementara keberadaan kaum ‘Ad diperkirakan di wilayah selatan jazirah Arab, antara Yaman dan Oman,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa kisah-kisah dalam Surat Al-Haqqah bukan sekadar dongeng, tetapi peringatan nyata dari Allah. Tujuannya adalah agar umat Nabi Muhammad SAW belajar dari sejarah, menjauhi kesombongan, dan memperkuat rasa syukur.
“Allah membedakan antara orang beriman dan yang kafir. Orang beriman dimuliakan di dunia dan akhirat. Maka bersyukur dan menjaga iman adalah kunci,” ujar Ainur dengan tegas.
Surat ini juga memiliki keterkaitan erat dengan surat sebelumnya, Al-Qalam. Bila Al-Qalam membahas kiamat secara umum, maka Al-Haqqah memberikan uraian lebih rinci tentang kedahsyatan dan bukti-bukti nyata hari pembalasan.
Dalam penutupnya, Ainur mengajak umat Islam untuk tidak meremehkan isi Surat Al-Haqqah. Ia mengingatkan bahwa peringatan dalam ayat-ayat tersebut adalah bentuk kasih sayang Allah, agar manusia kembali ke jalan yang benar dan tidak terjerumus dalam kekufuran.
“Ini bukan semata bacaan, tetapi juga pesan hidup. Mari renungkan dan amalkan,” pungkasnya.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
