PWMJATENG.COM, Jakarta – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) menggandeng Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk menggelar “Pelatihan Calon Kepala Laboratorium Sekolah Series #3”. Kegiatan berlangsung selama empat hari, mulai 1 hingga 4 Juli 2025.
Pelatihan ini diselenggarakan sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kompetensi pengelola laboratorium sekolah di seluruh Indonesia. Para peserta dibekali pemahaman manajemen laboratorium secara profesional, aman, dan sesuai dengan standar keselamatan serta kesehatan kerja (K3).
Dekan FKIP UHAMKA, Purnama Syae Purrohman, secara resmi membuka kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kepala laboratorium memiliki peran penting dalam menunjang mutu pembelajaran praktikum, khususnya di era pendidikan berbasis kompetensi.
“Kepala laboratorium bukan sekadar penjaga alat. Ia adalah ujung tombak keberhasilan proses praktikum dan eksperimen di sekolah,” ujar Purnama menekankan.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Wakil Dekan II FKIP UHAMKA, Samsul Ma’arif, serta Wakil Dekan IV, Amirullah. Kehadiran para pimpinan fakultas ini menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya penguatan peran kepala laboratorium di sekolah.
Koordinator kegiatan, Wahyu Dian Laksanawati, menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang dengan pendekatan teoritis dan praktis. “Kami ingin peserta tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mampu menerapkan langsung di lapangan sesuai kebutuhan,” tuturnya.
Baca juga, Era Post-Truth Tantangan Dakwah Islam
Wahyu menambahkan, metode pembelajaran dalam pelatihan ini bersifat aplikatif dan interaktif. Peserta diajak untuk melakukan simulasi pengelolaan laboratorium, mengenal alat dan bahan secara detail, hingga menyusun prosedur K3 secara sistematis.
Peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tercatat, para guru dan calon kepala laboratorium datang dari Bekasi, Jakarta, Bengkulu, Kudus, Semarang, Malang, Singkawang, hingga Pontianak. Ragam asal peserta ini mencerminkan luasnya jangkauan dan pentingnya isu pengelolaan laboratorium sekolah di tingkat nasional.
Antusiasme peserta juga tampak dari keterlibatan aktif dalam diskusi dan praktik lapangan. Mereka menyampaikan beragam pengalaman mengelola laboratorium di sekolah masing-masing dan berharap bisa membawa perubahan yang nyata usai pelatihan.
“Pelatihan ini membuka wawasan saya tentang pentingnya pengelolaan laboratorium yang terstandar dan aman. Saya jadi lebih percaya diri untuk memimpin laboratorium di sekolah,” ujar salah satu peserta dari Semarang.
Tak hanya meningkatkan kapasitas personal, kegiatan ini juga diharapkan mampu mendorong terciptanya budaya laboratorium yang produktif dan inspiratif. FKIP UHAMKA dan FPMIPA UPI percaya bahwa pengelolaan laboratorium yang baik akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendorong siswa lebih aktif dalam pembelajaran sains.
Melalui kolaborasi ini, kedua institusi berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam penguatan mutu pendidikan Indonesia. Pelatihan kepala laboratorium sekolah bukanlah kegiatan seremonial, tetapi langkah konkret untuk menjawab tantangan dunia pendidikan yang kian kompleks.
“Kami ingin mencetak kepala laboratorium yang tidak hanya kompeten, tetapi juga inovatif dan berorientasi pada keselamatan serta kualitas pembelajaran,” jelas Wahyu Dian.
Kontributor : Hendra
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
