
PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Ratusan orang tua membanjiri Indraprastha Ballroom UNS Inn, Sabtu pagi (28/6), dalam rangka mengikuti Kajian Parenting Spesial Milad ke-55 SD Muhammadiyah Palur. Acara ini menghadirkan dai kenamaan, Ustaz Salim A. Fillah, yang membedah tema besar “Anak: Amanah, Investasi, dan Tanggung Jawab”.
Kegiatan berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 11.30 WIB, dibuka dengan penuh semangat oleh dua pembawa acara, Kamal Maruapey dan Muhammad Hanif Sholeh. Keduanya menghidupkan suasana dengan menggali kesan para peserta terhadap acara tersebut.
“Alhamdulillah, mayoritas orang tua mengapresiasi program ini. Mereka antusias karena pembicaranya dikenal luas dan berpengalaman,” ujar salah satu panitia.
Sebelum masuk ke sesi inti, acara diramaikan oleh soft launching buku Memoar Muhammadiyah Palur Elementary School. Wakil kepala sekolah, Nurlaili, menyampaikan presentasi tentang sejarah panjang perjuangan SD Muhammadiyah Palur dalam menghadirkan pendidikan berkualitas dan kontekstual dengan perkembangan zaman.
“Didiklah anakmu sesuai zamannya,” kata Nurlaili mengutip pepatah masyhur sebagai penegasan bahwa sekolah terus beradaptasi demi memajukan generasi muda.
Bersamaan dengan itu, turut diluncurkan logo baru untuk kelas Tahfiz dan kelas ICT yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2025/2026. Inovasi ini diharapkan menjadi terobosan dalam mendukung potensi anak di bidang keagamaan dan teknologi.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Sukoharjo, Sri Lahir, juga memberikan sambutan penuh makna. Ia menekankan pentingnya pendidikan agama dalam keluarga.
Baca juga, Momentum Muharam: Saatnya Memutus Kebiasaan Lama yang Tak Islami
“Anak adalah investasi. Jika seorang ayah tidak punya ilmu agama, bagaimana ia akan membimbing istrinya? Jika ibu tidak memahami agama, bagaimana ia mendidik anak-anaknya?” ujarnya retoris.
Sri Lahir juga menegaskan bahwa benteng peradaban Islam terletak pada tiga pilar utama: ibu, guru, dan ulama. Ia mengajak orang tua untuk tidak lengah dalam membentengi anak dari kerusakan moral zaman.
Agar tidak monoton, acara diselingi hiburan oleh siswa-siswi kelas 1 dan 2. Mereka menampilkan duet vokal lagu Selalu Ada di Nadimu serta atraksi seni bela diri Tapak Suci yang memukau para hadirin.
Memasuki acara inti, Salim A. Fillah menyampaikan kajian yang mengena. Dipandu oleh moderator Eno, Kepala SMP Muhammadiyah Mojolaban, kajian dimulai dengan penjelasan mendalam tentang Q.S. An-Nisa ayat 9.
“Allah memerintahkan kita untuk takut meninggalkan generasi lemah. Solusinya jelas: bertakwa dan berkata benar,” ujar Salim seraya membacakan ayat secara lengkap.
Menurutnya, untuk membentengi anak dari kerusakan moral, orang tua perlu menempuh jalan takwa. Ia menekankan lima ikhtiar utama: memperbanyak doa, memberikan makanan halal, melatih tirakat, memberikan keteladanan, dan menjaga lisan agar senantiasa berkata lurus.
Suasana ruang ballroom tampak khusyuk saat peserta menyimak setiap penuturan Salim. Tak sedikit yang mencatat, bahkan merekam beberapa bagian penting dari ceramahnya.
Sesi tanya jawab di akhir acara semakin menghidupkan suasana. Peserta bebas menyampaikan pertanyaan terkait pengasuhan anak, tantangan moral, hingga keseimbangan pendidikan dunia dan akhirat.
Sebagai penutup, Salim mengingatkan pentingnya menjaga diri dan keluarga dari siksa neraka, sebagaimana diperintahkan Allah dalam Al-Qur’an. Ia mengajak semua peserta untuk memperbanyak amal baik dan menjauh dari kemaksiatan.
“Allah menyeru kita agar memasuki surga bersama keluarga, baik tanpa hisab maupun dengan hisab yang ringan. Maka, mari perbanyak amal dan kurangi dosa,” pesannya menutup kajian.
Kontributor : Wahyuti
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha