
PWMJATENG.COM, Surakarta – Lima mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membuktikan bahwa kemampuan mereka bukan hanya di bidang teknologi. Lewat bisnis kopi inovatif bertajuk ToCOFFEE, mereka sukses meraih Juara 2 kategori Pitch Deck dalam ajang Creanovative Nasional yang diselenggarakan Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), Semarang, pada 18–19 Juni 2025.
Kompetisi tersebut mengangkat tema Entrepreneurship in The Digital Era 2025, dan menjadi ajang bergengsi bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk menampilkan inovasi dan kreativitas dalam bidang kewirausahaan.
Tim ToCOFFEE terdiri dari Yuanda Eka Saputra, Arya Veda Setyanindito, Sholikhul Mubtadin, Shandy Yusril Fadlullah, dan Alam Wulang Kautsar. Mereka mengusung konsep sociopreneurship yang berfokus pada pemberdayaan petani kopi melalui pelatihan, edukasi, serta peningkatan kualitas produk kopi lokal.
“Kami tahu informasi lomba ini dari Biro Kemahasiswaan, lalu memutuskan untuk ikut dan mencoba peruntungan,” ungkap Yuanda Eka Saputra, selaku Chief Operating Officer (COO) Tim ToCOFFEE, saat ditemui Selasa (24/6).
Produk unggulan yang mereka tampilkan adalah Kopi The Holimuria, jenis kopi yang memiliki karakteristik unik. Ketika disajikan panas, rasanya asam dan pahit; namun jika dingin, justru terasa manis. Inovasi rasa ini menjadi salah satu daya tarik utama saat dipamerkan dalam kategori Expo.
Yuanda menjelaskan bahwa kopi dipilih karena bukan sekadar minuman biasa. “Sekarang kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Indonesia juga termasuk salah satu produsen kopi terbesar di dunia, tapi dari segi kualitas dan pemanfaatannya masih banyak ruang untuk berkembang,” katanya.
Meski sempat mengalami kendala komunikasi internal, Tim ToCOFFEE berhasil melewati berbagai tahapan seleksi, mulai dari administrasi hingga babak final. Mereka juga tampil percaya diri saat mempresentasikan ide mereka di hadapan dewan juri dan peserta lain.
Baca juga, Indonesia Rumah Kita: Menguatkan Solidaritas di Tengah Krisis Multidimensi
Tak berhenti di kompetisi ini, ToCOFFEE kini tengah merancang inovasi berbasis teknologi. Mereka sedang mengembangkan smart brewing berbasis Internet of Things (IoT), sebuah alat penyeduh kopi otomatis yang akan dipresentasikan dalam ajang Indonesia Inventor Day pada September mendatang.
“Ini menjadi bukti bahwa mahasiswa PTI tidak hanya piawai dalam bidang teknologi dan pendidikan, tapi juga mampu bersaing di dunia bisnis,” ujar Yuanda. Ia menambahkan bahwa kegagalan selama proses pun menjadi pelajaran berharga. “Kami belajar bahwa gagal itu bukan akhir, justru itu bagian dari proses naik level,” tegasnya.

Capaian Tim ToCOFFEE mendapatkan apresiasi dari dosen pembimbing sekaligus Kepala Program Studi PTI UMS, Arif Setiawan. Menurutnya, mahasiswa PTI UMS memiliki potensi besar untuk berkembang di berbagai bidang, termasuk wirausaha.
“Mahasiswa kami tiga tahun terakhir selalu lolos program P2MW tingkat nasional dan aktif ikut berbagai lomba kewirausahaan,” tutur Arif. Ia menilai capaian ini juga hasil dari dukungan kurikulum Prodi PTI yang sudah mengintegrasikan mata kuliah Technopreneurship dan Kewirausahaan.
Selain dukungan akademik, Prodi PTI juga memfasilitasi pengembangan bisnis mahasiswa melalui Study Club Kewirausahaan. Di komunitas tersebut, mahasiswa dapat berdiskusi, berlatih pitching, serta mendapat bimbingan dari senior yang sudah lebih dulu menekuni dunia usaha.
“Kami terus mendorong mahasiswa untuk ikut program seperti P2MW, Gemastik, hingga lomba bisnis skala nasional. Tim ToCOFFEE adalah salah satu bukti hasil dari pembinaan tersebut,” ujar Arif lagi.
Arif juga memberikan apresiasi khusus terhadap rencana pengembangan smart brewing oleh tim. Baginya, inovasi ini bukan hanya menyelesaikan persoalan praktis, tetapi juga menunjukkan kontribusi nyata mahasiswa PTI UMS dalam menjawab tantangan industri kopi masa kini.
Kontributor : Yusuf
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha