PWMJATENG.COM, Blora – Siti Ruhaini Dzuhayatin, seorang akademisi dan aktivis hak asasi manusia asal Blora, Jawa Tengah, resmi dilantik sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Uzbekistan dan Kyrgyzstan. Pelantikan tersebut berlangsung di Istana Negara pada 24 Maret 2025 dan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Ruhaini berasal dari keluarga yang memiliki akar kuat dalam gerakan Islam dan pendidikan. Ia adalah putri dari Muryati Sukardi, tokoh perempuan yang pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Blora selama dua periode. Aisyiyah, sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah, memiliki peran besar dalam pemberdayaan perempuan, yang turut membentuk karakter dan perjuangan Ruhaini di dunia akademik serta sosial.
Menempuh pendidikan tinggi dalam studi Islam dan hak asasi manusia, Ruhaini dikenal sebagai pakar dalam bidang keislaman, demokrasi, dan gender. Karier akademiknya membawanya menjadi Ketua Komisi HAM Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), di mana ia berperan dalam membangun kebijakan HAM di dunia Islam. Ia juga aktif dalam berbagai forum internasional yang memperjuangkan demokrasi dan kesetaraan gender.
Baca juga, Bulan Ramadan: Momentum untuk Menimbun Kebaikan
Sebagai duta besar, Ruhaini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan Uzbekistan dan Kyrgyzstan, khususnya dalam sektor ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan. Pengalamannya di dunia akademik, organisasi, dan diplomasi menjadi modal kuat untuk menjalankan tugas barunya.
Pelantikan Ruhaini disambut dengan bangga oleh masyarakat Blora. Keberhasilannya menjadi diplomat senior membuktikan bahwa perempuan dari daerah, khususnya yang memiliki latar belakang kuat dalam pendidikan dan organisasi Islam, mampu berkontribusi di kancah internasional.
Selain kiprahnya dalam dunia akademik dan HAM, Ruhaini juga dikenal aktif dalam membangun jaringan antarnegara dalam bidang kebijakan sosial dan pembangunan inklusif. Ia sering menjadi pembicara dalam konferensi internasional yang membahas tantangan global, terutama yang berkaitan dengan hak-hak perempuan dan pendidikan di negara-negara berkembang.
Dengan tugas barunya sebagai duta besar, Ruhaini berkomitmen untuk mendorong kerja sama strategis yang bermanfaat bagi Indonesia dan negara-negara akreditasi. Ia menegaskan pentingnya hubungan antarbangsa yang berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kesetaraan agar diplomasi Indonesia semakin diperhitungkan di tingkat global.
Kontributor : Tio Ikhtiar
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
