Gelar Rakor, PWM Jawa Tengah Siapkan Skema Jalankan Program Makan Bergizi Gratis Muhammadiyah!
![makan bergizi gratis](https://pwmjateng.com/wp-content/uploads/2025/02/Gambar-WhatsApp-2025-02-10-pukul-22.32.42_a6dce2c5-780x470.jpg)
PWMJATENG.COM, Semarang – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) untuk pelaksanaan Dapur Muhammadiyah dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Ahad (9/2/2025). Rakor yang berlangsung secara daring ini diikuti oleh Koordinator Wilayah (Korwil) Makan Bergizi Muhammadiyah (MBM) Jawa Tengah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Tengah, serta Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Jawa Tengah.
Sejumlah tokoh turut hadir dalam Rakor tersebut, di antaranya Ahmad Ma’ruf dari Koordinator Nasional (Kornas) MBM PP Muhammadiyah, Sekretaris PWM Jawa Tengah Dodok Sartono, serta Ketua Korwil MBM PWM Jawa Tengah Fatchur Rohman. Mereka membahas strategi dan langkah-langkah teknis dalam mendukung kelancaran program ini di tingkat daerah.
Dodok Sartono menegaskan bahwa seluruh PDM harus siap menindaklanjuti nota kesepahaman (MoU) antara PP Muhammadiyah dengan Badan Gizi Nasional terkait pelaksanaan MBG. “Program ini memerlukan kesiapan yang matang agar bisa berjalan dengan baik dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat,” ujarnya.
Baca juga, Tafsir: Isra’ Mi’raj Bukan Sekadar Perjalanan Fisik Rasulullah
Ia juga mengingatkan agar setiap PDM membentuk Koordinator Daerah (Korda) yang bertanggung jawab mengawasi dan mendampingi operasional dapur yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan MBG. Setiap Korda nantinya akan memiliki satu Penanggung Jawab (PIC) yang mengawal jalannya program di lapangan.
![](https://pwmjateng.com/wp-content/uploads/2025/02/Gambar-WhatsApp-2025-02-10-pukul-22.33.21_95e45002-1024x576.jpg)
Ahmad Ma’ruf selaku Kornas MBM menyoroti bahwa upaya Muhammadiyah melalui MBM bertujuan mendukung program MBG yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. “Dapur Muhammadiyah yang berbasis amal usaha, seperti sekolah berasrama, memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan bantuan pemerintah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ma’ruf menjelaskan bahwa dapur Muhammadiyah harus mampu melayani sebanyak mungkin siswa. Ia juga menekankan bahwa kontrak operasional dapur akan dilakukan langsung dengan penyedia layanan, bukan melalui Kornas atau Korwil. “Skema pembiayaan program ini masih mengandalkan bantuan pemerintah, sehingga hanya badan hukum berbasis yayasan yang berhak menerima dana tersebut,” tambahnya.
Sebagai langkah konkret, PWM Jawa Tengah berencana menggelar Rakor secara luring dalam waktu dekat. Rakor tersebut akan digunakan untuk menyosialisasikan program Makan Bergizi Muhammadiyah kepada seluruh PDM serta stakeholder Persyarikatan lainnya, sehingga implementasi di lapangan dapat berjalan lebih optimal.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha