9 Keutamaan Aisyah RA Terungkap dalam Pengajian Rutin ‘Aisyiyah Palur
PWMJATENG.COM, Sukoharjo – Awal Agustus 2025 dimulai dengan semangat spiritual yang membara di Desa Palur. Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Palur kembali menggelar pengajian bulanan yang rutin berpindah dari satu masjid ke masjid lainnya. Kali ini, Masjid Baiturahmah Turisari menjadi tuan rumah dengan menghadirkan tema istimewa: 9 Keutamaan Ibunda Aisyah Radhiyallahu Anha.
Lebih dari 100 anggota ‘Aisyiyah memenuhi ruang utama masjid. Mereka antusias mengikuti pengajian yang dimulai pukul 13.25 hingga 14.35 WIB. Materi disampaikan oleh Suyanto yang dikenal dengan sapaan akrab Abah Yanto.
Sebagai pembuka, ia menyampaikan sebuah nasihat mendalam dari Ibnul Qayyim Al-Jauzi. “Nikmat harus digunakan sesuai kehendak pemberi nikmat, yakni dengan menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya,” katanya. Ia juga mengingatkan bahwa nikmat yang tidak mendekatkan diri kepada Allah pada hakikatnya adalah musibah.
Sebelum masuk ke tema utama, Abah Yanto mengajak jamaah untuk mengingat kembali materi sebelumnya yang disampaikan di Masjid Shirothol Mustaqim Melikan dan Masjid Al-Muhsinin Panjangrejo. Materi itu membahas empat amalan yang mengantarkan perempuan ke surga serta empat ciri wanita salehah penghuni surga. “Saya ingin menguji ingatan ibu-ibu. Siapa yang bisa jawab, saya beri hadiah,” ujarnya sambil tersenyum.
Sesi inti pengajian dimulai dengan pertanyaan pemantik yang menggugah, “Bagaimana hidup yang enak dan mengenakkan itu?” Pertanyaan ini membuat para peserta terdiam sejenak. Menurutnya, manusia sangat membutuhkan sosok teladan. Ia mengutip ucapan Abdullah bin Mas’ud, “Jadikanlah yang telah wafat sebagai teladan. Mereka lebih selamat dari fitnah dunia.” Ia menegaskan, orang yang masih hidup belum tentu selamat dari cobaan dan godaan.
Baca juga, Islam Memandang Keinginan Bunuh Diri karena Takut Memperbanyak Dosa
Dalam konteks itu, Abah Yanto mengajak para peserta untuk meneladani sosok Aisyah RA, istri Rasulullah SAW yang memiliki sembilan keutamaan. Ia menyebutkan satu per satu keutamaan tersebut:
- Rasulullah SAW telah melihat gambaran Aisyah melalui Malaikat Jibril sebelum menikahinya.
- Aisyah merupakan satu-satunya istri Rasulullah yang dinikahi dalam keadaan gadis.
- Rasulullah wafat di pangkuan Aisyah dan dimakamkan di rumahnya.
- Rumah Aisyah selalu dinaungi para malaikat.
- Wahyu pernah turun saat Aisyah bersama Rasulullah di bawah selimut yang sama.
- Ayah Aisyah, Abu Bakar Ash-Shiddiq, adalah sahabat paling setia Rasulullah.
- Ketika Aisyah difitnah, pembelaannya datang langsung dari langit melalui wahyu.
- Ia lahir dari keluarga yang mulia.
- Allah telah menjanjikannya ampunan dan rezeki yang mulia.
“Ini bukan hanya sejarah. Ini adalah keteladanan yang harus kita jadikan pedoman dalam hidup berumah tangga dan bermasyarakat,” tegasnya.
Di akhir sesi, Abah Yanto mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan ilmu sebagai sarana meningkatkan kualitas diri. Ia menyampaikan bahwa ketaatan kepada Allah dan Rasul harus tercermin dalam hubungan keluarga, khususnya dalam ketaatan istri kepada suaminya. “Mari kita jaga ketaatan ini sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah karuniakan,” pungkasnya.
Kontributor : Wahyuti
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
