PWMJATENG.COM, Magelang – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus berupaya meningkatkan kualitas publikasi ilmiah melalui kegiatan yang inovatif. Salah satu langkah strategisnya adalah menggelar pelatihan peningkatan kompetensi bagi 34 editor jurnal pada Selasa (24/12) di Borobudur International Golf & Country Club.
Retno Rusdjijati, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIMMA, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan jurnal di lingkungan kampus. “Kami berharap kegiatan ini dapat memotivasi para editor untuk terus meningkatkan kualitas jurnal-jurnal UNIMMA. Selain itu, kami ingin menjadikan jurnal kami sebagai platform publikasi yang lebih baik bagi dosen, mahasiswa, dan peneliti,” ujarnya.
UNIMMA saat ini mengelola 29 jurnal dengan berbagai tingkatan akreditasi, termasuk Sinta dan Scopus. Selain itu, beberapa jurnal baru sedang dalam proses menuju akreditasi. “Dengan semakin baiknya pengelolaan, kami yakin jurnal-jurnal ini dapat berkontribusi besar dalam dunia akademik,” tambah Retno.
Pelatihan ini memberikan fokus khusus pada inovasi, seperti penggunaan sistem Open Journal System (OJS) yang lebih efisien serta pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Retno menekankan pentingnya adaptasi teknologi untuk mendukung produktivitas dan efektivitas pengelolaan jurnal.
Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan materi dari tiga narasumber yang ahli di bidangnya: Muji Setiyo, Zulfikar Bagus Pambuko, dan Chrisna Bagus Edhita Praja. Ketiganya memberikan wawasan mengenai strategi pencarian editor dan reviewer internasional, pengelolaan sistem OJS, hingga penerapan AI untuk mempermudah proses pengelolaan jurnal.
Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024
Muji Setiyo, salah satu narasumber, menjelaskan bahwa keterlibatan editor dan reviewer dari luar negeri merupakan langkah penting untuk meningkatkan daya saing jurnal di tingkat global. “Jurnal yang berkualitas membutuhkan kerjasama lintas negara, dan itu harus dimulai dari sistem pengelolaan yang profesional,” ungkapnya.
Sementara itu, Zulfikar Bagus Pambuko menyoroti pentingnya optimalisasi teknologi dalam pengelolaan jurnal. “AI dapat membantu mempercepat proses editing dan meningkatkan akurasi, sehingga editor bisa fokus pada pengembangan konten yang lebih berkualitas,” jelasnya.
Chrisna Bagus Edhita Praja menambahkan bahwa pelatihan semacam ini juga menjadi kesempatan bagi editor untuk saling berbagi pengalaman. “Kolaborasi antareditor sangat penting agar seluruh jurnal UNIMMA bisa berkembang bersama,” ujarnya.
Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen UNIMMA untuk meningkatkan kontribusi akademiknya, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain mendukung produktivitas karya ilmiah, kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan ekosistem akademik yang lebih kompetitif.
Retno menegaskan, “Kami berharap para editor dapat memanfaatkan ilmu dari pelatihan ini untuk menciptakan jurnal yang tidak hanya diakui secara nasional, tetapi juga dihormati di tingkat internasional.”
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
