PWMJATENG.COM, Surakarta – Turnamen Nasional I Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) resmi ditutup pada Rabu (29/1) malam di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS. Ajang ini menjadi langkah awal UMS dalam menyelenggarakan kompetisi pencak silat di tingkat nasional.
Lebih dari 1.000 peserta dari 11 provinsi, termasuk Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, DIY, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB) turut serta dalam turnamen ini.
Wakil Rektor III UMS, Ihwan Susila, menegaskan bahwa turnamen ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana silaturahmi bagi kader Tapak Suci di seluruh Indonesia.
“Melalui turnamen ini, kami berharap para kader Tapak Suci, khususnya mahasiswa, dapat berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Muhammadiyah memiliki organisasi otonom yang berfokus pada pencak silat, dan dengan ajang ini, kita ingin membentuk kader yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki akhlak yang baik,” ujarnya.
Melihat tingginya animo peserta, UMS telah berencana menjadikan turnamen ini sebagai agenda tahunan.
“Jika ajang ini sukses dan mendapat respons positif, kami akan melanjutkan ke Turnamen Nasional II tahun depan. Bahkan, ke depan kami ingin mengembangkan turnamen ini ke tingkat internasional, karena Tapak Suci juga diminati di luar negeri,” tambah Ihwan.
Selain sebagai ajang kompetisi, turnamen ini menjadi wadah pembinaan atlet pencak silat untuk berpartisipasi dalam berbagai kejuaraan nasional dan internasional. Ihwan menekankan bahwa UMS juga turut berkontribusi dalam mendukung atlet pencak silat di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).
Kepala Biro Kemahasiswaan UMS, Ahmad Kholid Alghofari, menambahkan bahwa turnamen ini telah dipersiapkan dengan baik sejak beberapa bulan lalu, termasuk dalam aspek perangkat pertandingan, wasit, dan fasilitas yang sesuai standar nasional.
Baca juga, Hikmah Isra Miraj: Menyelaraskan Iman dan Islam
“Kami memiliki gedung yang membanggakan ini juga mendukung turnamen berjalan lancar hingga penutupan. Sebagai bentuk apresiasi, UMS memberikan peluang bagi para juara untuk bergabung di UMS melalui program beasiswa,” ujar Ahmad Kholid.
Mayoritas peserta berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Bagi atlet pelajar yang berhasil meraih juara, Kholid menyampaikan bahwa UMS memberikan kesempatan untuk mendapatkan tiket emas masuk UMS setelah lulus SMA.
“Panitia telah menghubungi para juara dari tingkat pelajar. Nantinya, mereka yang masih kelas tiga SMA bisa mendapatkan golden ticket untuk melanjutkan pendidikan di UMS,” jelasnya.
Ahmad Kholid juga menyoroti bahwa atlet-atlet Tapak Suci telah menjadi salah satu penyumbang terbesar bagi prestasi pencak silat di tingkat nasional dan internasional. Sebelumnya, UMS juga telah mengirimkan atletnya ke Abu Dhabi dalam ajang Asean University Games.
Turnamen ini juga menjadi momentum bagi UMS untuk meningkatkan kepercayaan di kalangan pencak silat nasional. Dengan jumlah peserta yang mencapai 1.004 atlet dari berbagai provinsi, ajang ini diharapkan semakin berkembang dan menjadi referensi utama bagi kejuaraan serupa.
“Kami berharap turnamen ini bisa semakin dipercaya dan terus berkembang. Ajang ini menjadi awal yang baik bagi kaderisasi atlet pencak silat, khususnya di lingkungan Muhammadiyah,” kata Ahmad Kholid.
Ia juga berharap bahwa baik atlet yang meraih juara maupun yang belum, tetap termotivasi untuk terus mengembangkan bakat dan prestasi mereka di dunia pencak silat.
“Turnamen ini bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang proses dan perjuangan. Semoga semua peserta terus semangat dan berkontribusi dalam dunia pencak silat, baik di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha