TOT ISMUBA Digelar Koordinator Daerah Solo Raya, Ini Materinya!
PWMJATENG.COM, SOLO – Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta mengadakan TOT ISMUBA Koordinator Daerah (Korda) Solo Raya, Ahad – Selasa (23-25/12/18).
Kegiatan yang digelar di Asrama Haji Donohudan Boyolali, itu diikuti 126 peserta, setiap daerah mulai tingkat SD/MI hingga SMK mengirim 6 guru Ismuba.
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Surakarta Drs H Tridjono mengatakan, peserta Training Of Trainer (TOT) akan mendapatkan 10 materi.
” 6 Pengajar, Sumarna, MA asal klaten, Hasanudin, S.Pd.I DIY kelas A, Drs. Sugiyarto, M.Pd asal Sukoharjo, Drs. Supraptono, M.Pd asal surakarta untuk kelas B, Agus Suroyo, M.Pd.I asal DIY, dan Hardin, M.Pd.I asal Karangnyar untuk kelas C dan ditambah nara sumber dari Prof. Baedhowi, M.Si tentang kebijakan majelis dikdasmen dan peningkatan mutu sekolah atau madrasah, petunjuk teknis implementasi K13 Ismuba oleh Prof serta ditambah sholat malam dan kultum,”ujarnya.
Materi TOT ini kata Tridjono, terdiri dari Kebijakan Majelis Dikdasmen dan peningkatan mutu sekolah/madrasah, petunjuk teknis implementasi kurikulum 13 ISMUBA, Analisis KI-kd dan Materi ISMUBA, Penggunaan buku Teks pelajaran, model pembelajaran HOTS dalam Ismuba, Srategi dan teknik, pengembangan istrumen, penyusunan RPP, Praktik pembelajaran mikro, review praktik pembelajaran.
“Materi utamanya Pendidikan dan Pelatihan Impelementasi Kurikulum da pembelajaran Ismuba,”jelasnya.
Salah satu nara sumber Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) Baedhowi mengatakan, Apa yang harus dilakukan setelah mengikuti diklat, goal pointnya menjadi guru ismuba yang profesional.
Ketika Guru ISMUBA mampu meningkatkan mutu siswa dan memberikan TIPS (Trust, Kepercayaan, Integrity, Kemampuan, Personality, Kepribadian, Solution Pemecahan/jalan keluar).
“Termasuk menyusun program kerja pendidikan dan pelatihan guru ISMUBA di sekolah/ madrasah masing-masing, Melakukan trobosan peningkatan mutu pembelajaran ISMUBA yang menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan, Pendidikan Karakter ditinjau dari segi moral, kinerja dan kebangsaan, Kompetensi yang terdiri dari kompetensi Pengetahuan, Ketrampilan dan Sikap, Literasi yang meliputi literasi Bahasa, Ekonomi, Teknologi, Digitalisasi dan lain-lainnya,” kata Baedhowi.
Senada dengan Prof. Dr. Bambang Sumardjoko selaku Direktur Sekolah Pascasarjana UMS menjelaskan bahwa apa yang akan diberikan untuk siswa menghadapi persaingan abad 21.
“Pendidikan Holistik-integratif, Meliputi seluruh aspek (fisik, jiwa, akal, hati, ruh), Mencakup seluruh potensi manusia secara seimbang dan utuh, Interkoneksi antar mata pelajaran, unsur pendidikan, program dan kegiatan, Berorientasi untuk mencapai kebaikan hidup di dunia dan akhirat,” ungkapnya.
Pendidikan Berkemajuan, Mampu mengoptimalkan seluruh fungsinya dengan baik untuk mencapai tujuan. “Memberikan kebaikan serba utama, unggul, mencerahkan dan menginspirasi siswa, Ciri Pendidikan BerkemajuanMemiliki komitmen ideologi, Menyemaikan kebenaran, kebaikan, dan keutamaan, Menerapkan Teologi Al-Ma’un untuk kemajuan bersama, Melahirkan pencerahan (tanwir), Memberdayakan dan memajukan, Berorientasi pada mutu dan keunggulan, serta Memberi manfaat luas, Rahmatan lil ‘Alamin,”pungkasnya.
Salah satu peserta wakil kepala sekolah bidang Humas Jatmiko SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta mengamini bahwa Pembelajaran abad 21 diarahkan pada Critical-Thinking and Problem-Solving Skills, Communication and Collaboration Skills, Creativity and Innovation Skills, Information and Communications Technology Literacy, Contextual Learning Skills, Media and information literacy.
“Tak kalah urgent bahwa guru Ismuba tentu saja harus menguasai konsep, aspek dan pendekatanya, hingga pelaksanaannya, sehingga kesiapan kita menerima isu pendidikan abad 21 sudah manatap mulai dari Pengembangan Kreativitas, HOTs, Penguatan Pendidikan Karakter, Literasi, Pemanfaatan ICT sebagai sumber dan media pembelajan, Interdisiplinier’ujarnya.
Pengirim Jatmiko.