PWMJATENG.COM, Surakarta – Proses seleksi Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memasuki tahap akhir setelah pemaparan visi, misi, dan program kerja para calon rektor di Auditorium Moh. Djazman, Senin (3/2). Tiga kandidat resmi diajukan ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk dibahas dalam sidang pleno pada Selasa (4/2). Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Rektor UMS, Anam Sutopo.
Anam menjelaskan bahwa ketiga kandidat diajukan tanpa skor atau urutan berdasarkan abjad. Keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan PP Muhammadiyah.
“Tiga nama ini merupakan sosok yang mumpuni dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Tidak ada yang lebih unggul dari yang lain dalam penilaian kami karena mereka telah melalui proses seleksi ketat,” ungkapnya.
Seleksi calon rektor dimulai dengan menjaring 800 dosen di lingkungan UMS. Dari jumlah tersebut, disaring menjadi 109 kandidat yang memenuhi syarat, yaitu memiliki pengalaman jabatan struktural minimal satu periode (empat tahun) serta keanggotaan di Muhammadiyah minimal lima tahun.
Dalam proses lebih lanjut, panitia bekerja sama dengan Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) UMS untuk memastikan hanya kandidat terbaik yang diajukan. Dari 109 kandidat, akhirnya tersaring tujuh calon, yang terdiri dari enam mantan Wakil Rektor dan satu Dekan.
“Di tahap akhir, kami mengutamakan musyawarah dalam pemilihan. Jika tidak ada kesepakatan, dilakukan pemungutan suara untuk menentukan tiga besar. Namun, suara terbanyak tidak otomatis menjadi rektor karena keputusan akhir ada di PP Muhammadiyah,” tambahnya.
Setelah tiga nama diserahkan, PP Muhammadiyah akan menggelar sidang pleno yang dihadiri 17 anggota. Dalam sidang ini, pembahasan dilakukan secara kolektif-kolegial guna memilih satu dari tiga calon yang dianggap paling sesuai untuk memimpin UMS ke depan.
Baca juga, Dua Pekan Pasca Longsor, Muhammadiyah Siapkan Skema Tembus Daerah Terisolir di Petungkriyono Pekalongan
“Keputusan ini berada sepenuhnya di bawah kewenangan PP Muhammadiyah. Hasilnya akan diumumkan melalui SK yang bersifat final dan mengikat,” jelas Anam.
Masa jabatan Rektor UMS saat ini berakhir pada 23 April 2025. Oleh karena itu, hasil keputusan PP Muhammadiyah direncanakan akan diumumkan sebelum tanggal tersebut.
Sebagai bagian dari tradisi Muhammadiyah, pemilihan rektor tidak dilakukan dengan sistem pencalonan individu, melainkan melalui penjaringan internal. Kandidat yang memenuhi syarat otomatis masuk dalam daftar calon tanpa perlu mencalonkan diri.
“Muhammadiyah selalu mengedepankan musyawarah dan mufakat. Kami mengimbau untuk tidak mengekspos skor atau urutan suara, karena yang utama adalah kualitas dan kapabilitas calon,” ungkap salah satu anggota panitia.
Dalam kondisi tertentu, panitia dapat langsung menetapkan tiga besar melalui mekanisme proklamasi tanpa pemungutan suara, jika terdapat kesepakatan penuh dari seluruh pihak terkait.
“Namun, dengan tujuh kandidat tersisa, kemungkinan besar pemungutan suara tetap dilakukan. Meski begitu, kami menjaga suasana tetap kondusif dan menghormati hasil akhir dengan sikap sami’na wa atho’na,” tutupnya.
Berikut tujuh calon Rektor UMS masa jabatan 2025–2029:
- Muhammad Da’i (Wakil Rektor II UMS)
- Sardjito (Wakil Rektor II sebelumnya, kini di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat serta Pengembangan Persyarikatan)
- Rois Fatoni (Dekan Fakultas Teknik UMS)
- Supriyono (Wakil Rektor V UMS)
- Em Sutrisna (Wakil Rektor IV UMS)
- Harun Joko Prayitno (Wakil Rektor I UMS)
- Ihwan Susila (Wakil Rektor III UMS)
Dengan sistem transparan dan berbasis musyawarah, pemilihan Rektor UMS diharapkan menghasilkan pemimpin terbaik yang membawa universitas ini semakin maju dan berdaya saing.
Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
