AUMBerita

Tapak Suci UMS: Membangun Tradisi Juara dari Kampus ke Kancah Nasional

PWMJATENG.COM, Surakarta – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah lama menjadi bagian penting dalam perkembangan pencak silat di kampus tersebut. Dimulai pada tahun 1987, UKM ini memiliki sejarah yang panjang, dibangun oleh sosok penting, Yusuf Ibrahim, yang kini menyandang gelar Pendekar Madya Tapak Suci dan juga sebagai pendiri UKM Tapak Suci UMS.

Menurut Yusuf, perjalanan Tapak Suci di UMS dimulai jauh sebelum berdirinya UKM. Meskipun sudah ada aktivitas pencak silat, Tapak Suci belum memiliki wadah resmi. Sebagai anggota Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), ia merasa bahwa Tapak Suci juga membutuhkan sebuah organisasi yang lebih terstruktur. “Saya mengusulkan kepada Pak Djazman, Rektor UMS saat itu, untuk mendirikan UKM Tapak Suci, dan akhirnya diberikan fasilitas serta sekretariat di Griya Mahasiswa,” ujar Yusuf, mengenang masa-masa awal berdirinya UKM tersebut.

Perjuangan pada masa awal tidaklah mudah. Yusuf mengenang bahwa dirinya merangkap banyak peran: mulai dari menjadi pelatih, ketua, hingga sekretaris, sambil membina kader-kader baru yang bergabung. “Saat itu, jumlah anggota sekitar 200 orang. Jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan sekarang,” ungkapnya.

Keberadaan UKM Tapak Suci UMS mendapat dukungan penuh dari pihak kampus, khususnya dari Rektor UMS, Djazman Al-Kindi. “Pak Djazman sangat mendukung kami. Semua fasilitas diberikan, termasuk dukungan dalam perlombaan. Bahkan, kejuaraan nasional pertama antar perguruan tinggi di Indonesia juga dirintis oleh Tapak Suci UMS, dan saya menjadi ketua panitianya,” jelas Yusuf.

Baca juga, Isra’ Mi’raj dalam Perspektif Fisika Modern

Perkembangan UKM Tapak Suci di UMS terlihat sangat signifikan. Yusuf menilai bahwa meskipun jumlah anggota berkurang dibandingkan dahulu, pengelolaan UKM ini kini lebih tertata. “Sekitar 40% pengurus Tapak Suci di Jawa Tengah berasal dari alumni UMS, yang menunjukkan bahwa kaderisasi berjalan dengan baik,” tambahnya.

Baru-baru ini, UMS menggelar Turnamen Nasional I Tapak Suci UMS di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS. Turnamen ini menjadi tonggak baru dalam sejarah Tapak Suci UMS. Yusuf mengungkapkan bahwa awalnya, turnamen ini hanya digelar di tingkat Jawa Tengah antar pelajar, namun setelah mendapat tantangan dari Pimpinan Pusat Tapak Suci dan Rektor UMS, ajang ini berkembang menjadi turnamen nasional. “Mahasiswa harus berani menerima tantangan. Jangan takut menghadapi rintangan, karena itu bagian dari proses berkembang,” tegas Yusuf.

Turnamen Nasional I Tapak Suci UMS diikuti oleh peserta dari 11 provinsi, namun Yusuf berharap pada tahun depan, jumlah peserta akan lebih banyak lagi. “Harapannya, peserta dari seluruh Indonesia bisa ikut serta dan menjadikan turnamen ini lebih besar,” ujarnya optimis.

Yusuf, yang telah banyak berperan dalam membangun UKM ini, berharap agar para pengurus dan atlet Tapak Suci UMS bisa lebih selektif dalam membina kader dan meningkatkan kualitas atlet. “Prestasi itu penting, tapi yang utama adalah menjaga silaturahmi. Jangan hanya puas di tingkat nasional, tapak suci harus bisa berkiprah di level internasional,” pesan Yusuf kepada pengurus dan atlet yang terlibat.

Ke depan, ia menegaskan bahwa kaderisasi yang lebih baik dan kompetisi yang lebih ketat sangat penting untuk meningkatkan daya saing Tapak Suci UMS. “UKM ini harus terus berkembang dan lebih giat dalam pembinaan kader, agar semakin maju,” tutup Yusuf.

Kontributor : Fika
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE