PWMJATENG.COM, Surakarta – Agenda Safari Ramadan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terus berlangsung dengan penuh semangat. Pada ketiga kalinya, Senin (25/3), acara tersebut diadakan di Ruang Seminar F Kedokteran Lantai 5, Kampus 4 UMS, yang dihadiri oleh dosen dan tenaga pendidik (tendik) dari berbagai fakultas.
Acara dibuka dengan semangat oleh Sekretaris Rektor Anam Sutopo dan dilanjutkan dengan pembinaan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang dipimpin oleh Rektor UMS, Sofyan Anif.
Dalam tausiyahnya, Anif mengajak untuk tetap melaksanakan iktikaf, kegiatan ibadah sunnah di sepuluh terakhir bulan Ramadan. Beliau mengingatkan pentingnya beribadah secara khusyuk di masjid meskipun dalam kesibukan masing-masing.
“Jangan lupa untuk melaksanakan iktikaf minimal satu jam di masjid, semoga kita mendapat rahmat dari Allah,” ucapnya penuh semangat.
Selain itu, Rektor UMS juga menekankan pentingnya menjauhi segala bentuk syirik dalam kehidupan sehari-hari.
“Ada golongan yang masuk surga tanpa hisab, namun syaratnya adalah menjauhi segala bentuk syirik. Mari kita tingkatkan kualitas iman dan amal kita,” tambah Anif.
Baca juga, Tafsir: Muhammadiyah Perlu Menambah Jumlah Kepala, Tidak Hanya Isi Kepala
Dalam kesempatan yang sama, Anam Sutopo menegaskan bahwa AIK akan terus digalakkan sebagai bagian integral dari Muhammadiyah.
“Tidak hanya soal pekerjaan dan gaji, AIK juga menggarisbawahi nilai-nilai kemuhammadiyahan yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Selain kegiatan ibadah, Safari Ramadan kali ini juga menampilkan aksi mulia dengan penggalangan donasi untuk korban banjir di Kabupaten Demak.
Kepala Biro Kemahasiswaan UMS, Ahmad Kholid Alghofari, menjelaskan tentang tujuan dari penggalangan dana ini.
“Ini sudah menjadi tradisi di UMS, ketika ada musibah, kita selalu bergerak cepat untuk membantu sesama,” ungkap Kholid.
Kholid juga menambahkan bahwa rencana pengiriman relawan dari mahasiswa untuk membantu langsung di lokasi terdampak banjir telah disiapkan.
“Kami juga akan melibatkan mahasiswa yang berasal dari Demak dalam aksi ini, karena mereka lebih paham situasi dan memiliki empati yang tinggi terhadap kondisi di daerah mereka,” tutupnya dengan penuh harap.
Kontributor : Maysali
Editor : M Taufiq Ulinuha
