Oleh : Suwarto*
PWMJATENG.COM – Malam ini saya mampir di Mie Rebus depan kantor BPR- BKK Boyolali atau lebih dikenal depan Kodim. Saat saya jajan pertama kali di sini masih duduk angkringan seperti HIK (Hidangan Istimewa Kampung). Saat ini sudah ada inovasi, dilengkapi lesehan dan meja2 kursi plastik, sambil mendengarkan lagu Koes Plus dari radio.
Rasa mienya makin enak ditambah acar. Mie rebus seperti ini satu-satunya di Boyolali yakni mie rebus pabrikan dimasak dengan telur, sayur, saos dan taburan brambang goreng, great delicious.
Sambil menikmati mie rebus saya buka WA group. Ada 2 berita yang menarik dan terkait yakni rencana soft launching SM Tower and Convention dan LP-UMKM PWM Jateng. Menariknya karena keduanya hal baru di lingkungan persyarikatan. LP-UMKM PWM baru periode ini didirikan hasil Musywil Tegal, sebagai UPP (Unsur Pembantu Pimpinan). SM Tower dan Convention, BUMM baru di lingkungan PP Muhammadiyah, bidang MICE dan Perhotelan.
Keduanya adalah lembaga yang bersifat ekonomi. LPP UMKM fokus pada advokasi, pengembangan, pendampingan dan pemberdayaan pelaku UMKM di Jateng. Sedangkan SM Tower bisnis riil di sektor perhotelan dan MICE.
Tak terasa baru menulis dua paragraf mie rebus dan teh hangat sudah habis. Terpaksa tambah lagi. Dari ketiganya dapat diambil hikmah dan benang merah.
Pertama, Gerak, Tumbuh dan Berkembang atau bahasa gaulnya inovatif.
Ciri dan karakter Muhammadiyah adalah pergerakan. Organisasi dan entitas bisnis akan tumbuh dan berkembang apabila pengurus dan pengelola selalu bergerak secara dinamis. Sehingga akan selalu ada kebaruan. Ibarat air akan selalu mengalir mencari jalan untuk berlabuh.
Kedua, Menguatkan Pilar Ekonomi atau pilar ketiga Muhammadiyah.
Selama ini menonjol dan kuat pada pilar pendidikan, sosial dan kesehatan. Sementara pilar ekonomi masih tertinggal. Spirit memajukan dan menguatkan sektor ekonomi riil adalah spirit ketiga mesti beda tupoksi.
Ketiga, Spirit Sinergy (Ta’awun).
Kekuatan Muhammadiyah salah satunya adalah kekuatan kerja sama sebagai pengamalan surah Al-Ma’un dan surah Ali Imron ayat 105-110. Ketiga lembaga bisa saling melengkapi. LP-UMKM berjuang melalui advokasi dan pengembangan kebijakan ekonomi sektor UMKM. SM Tower menjadi pelaku di sektor perhotelan dan pariwisata yang bisa menampung produk- produk UMKM.
Hal lain yang menjadi pembeda dan kekuatan dari SM Tower adalah selain penginapan juga untuk edukasi dengan menampilkan Galeri SM (Suara Muhammadiyah). SM Tower juga memiliki pasar khusus (secret market) yakni warga dan simpatisan persyarikatan.
Baca juga, Cerita di Balik ‘Banjir Daging’ Batur Banjarnegara, Bukti Sepak Terjang Muhammadiyah di Pedesaan
Sektor ekonomi di persyarikatan secara teori potensinya sangat besar, sebagaimana potensi zakat yang belum benar-benar di kelola dan bersinergi secara ilahiyah. Saya pernah menghitung apabila kebutuhan ATK Sekolah Muhammadiyah di Boyolali bisa di supply oleh Unit Bisnis milik Majlis Ekonomi Kewirausahaan atau LP-UMKM. Akan membuka lapangan kerja dan kekuatan ekonomi yang besar. Belum menghitung pengadaan barang dan jasa lain. Seperti pelatihan, tour and travel, perbankan, dll.
Dunia mengakui Muhammadiyah adalah Ormas terkaya di dunia yang kepemilikan tanahnya saja berkali-kali luas negara Singapura. Lembaga pendidikan dan RSMA-nya terbanyak, serta aset lainnya.
Kebijakan PWM Jateng periode ini ingin memperkuat sektor ekonomi harus diapresiasi dan didukung oleh pimpinan sampai tingkat ranting. LazisMu Jateng telah mengukir prestasi yang fenomenal, meski harus diakui belum optimal. Harapan harus selalu dilangit kan. Semoga lahir pimpinan yang amanah, memahami persoalan dan mampu mencari solusinya. Bagaimana menurut anda? Allohualam bishowab.
*Bidang Pengembangan SDI LP-UMKM PWM Jateng
Editor : M Taufiq Ulinuha