Semarak Milad ke-112 Muhammadiyah, Warga Surakarta Bersiap Meriahkan Berbagai Acara!
PWMJATENG.COM, Surakarta – Perayaan Milad ke-112 Muhammadiyah akan segera dimulai dengan berbagai kegiatan menarik yang dirancang untuk warga Muhammadiyah Kota Surakarta. Acara ini akan ditandai dengan rapat koordinasi panitia milad di Gedung Dakwah Balai Muhammadiyah Solo, Selasa (24/9/2024). Dengan mengusung tema Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan, Milad kali ini diharapkan menjadi momen penting untuk menyatukan seluruh warga Muhammadiyah.
Ketua Panitia Milad, Suyanto, mengungkapkan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara warga Muhammadiyah di Surakarta. “Kami berharap melalui milad ini, kita bisa mempererat rasa persaudaraan serta menyemarakkan syiar Muhammadiyah kepada masyarakat Kota Surakarta,” ujar Suyanto. Selain itu, acara ini juga akan menjadi ajang untuk mengenang berdirinya persyarikatan Muhammadiyah dan meningkatkan rasa loyalitas warga terhadap organisasi ini.
Menurut Suyanto, berbagai kegiatan akan digelar untuk memeriahkan Milad ke-112 ini. “Acara akan diawali dengan lomba-lomba menarik, seperti Muhammadiyah Solo Carnaval 2024, Muhammadiyah Solo Award 2024, serta berbagai lomba ISMUBA (Al-Islam dan Kemuhammadiyahan),” jelasnya. Selain itu, akan diadakan juga lomba penulisan esai, konten kreatif, olahraga seperti bulu tangkis, futsal, tenis meja, dan panahan, hingga lomba seni kreasi seperti video kreatif, solo vokal, dan mewarnai.
Baca juga, Muhammadiyah: Membangun Ekonomi dengan Fokus Hulu dan Pendidikan Kesehatan sebagai Pilar Utama
Tidak hanya itu, acara ini juga akan diisi dengan Resepsi Milad, Dialog Muhammadiyah, Expo Milad Muhammadiyah 112 Tahun, serta kegiatan sosial seperti kerja bakti. “Kegiatan ini dirancang untuk mengajak semua kalangan berpartisipasi, mulai dari siswa SD hingga mahasiswa perguruan tinggi,” tambah Suyanto.
Milad kali ini akan dihadiri oleh berbagai tokoh penting Muhammadiyah, simpatisan, dan masyarakat umum. “Acara puncak Muhammadiyah Solo Award 2024 akan dihadiri oleh warga dan simpatisan Muhammadiyah, serta tokoh-tokoh Muhammadiyah Surakarta,” ujar Suyanto, yang juga merupakan dosen di ITS PKU Muhammadiyah.
Bulan Dzulhijjah 1330 H (18 November 1912 M) menandai momen penting kelahiran Muhammadiyah, gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia yang dipelopori oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan. Gerakan ini lahir di Kauman, Yogyakarta, dan dikenal sebagai pelopor pemurnian serta pembaruan Islam di Indonesia.
Djarnawi Hadikusuma, seorang ahli Muhammadiyah, menjelaskan bahwa gerakan ini tidak hanya memandang Islam sebagai aqidah dan ibadah semata, tetapi juga sebagai sistem kehidupan yang mencakup akhlak dan muamalah duniawi. “Muhammadiyah membawa Islam sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya,” tutup Suyanto.
Kontributor : Jatmiko
Editor : M Taufiq Ulinuha
