Semangka Palestina
Semangka Palestina
Oleh: Muh. Nursalim
PWMJATENG.COM – Zionis memproklamirkan negera Israel di tanah Palestina itu tanpa menentukan batas-batasnya. Setiap terjadi peperangan melawan negara-negara Arab, wilayahnya semakin luas. Yang paling spektakuler adalah perang enam hari tahun 1967. Hanya dalam waktu kurang satu minggu mereka bisa memperlebar jajahannya hingga ke dataran tinggi golan, tepi barat, yerussalem dan semenanjung sinai.
Praktis semua wilayah Palestina telah dikuasai Israel. Bahkan merampas tanah milik Mesir, Yordania dan Suriah. Karena itu kemudian penjajah melarang keras warga arab mengibarkan bendera Palestina di wilayah kekuasaannya.
Bendera Palestina itu empat warna, merah, hijau, hitam dan putih. Tetapi yang dominan adalah merah dan hijau. Kedua warna itu adalah khas warna semangka. Maka orang-orang Palestina tidak kurang akal untuk tetap mencintai negaranya yang dirampas. Mereka mengibarkan bendera yang bergambar semangka yang sudah dibelah. Itulah asbabul wurud mengapa buah semangka identik dengan Palestina.
Baca juga, Mengungkap Fakta Menarik di Balik Dakwah Muhammadiyah! Ternyata, Ini Kunci Suksesnya!
Rasulullah Saw. menyukai buah ini, sebagaimana diceritakan Aisyah sebagai berikut:
عَنْ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْكُلُ الْبِطِّيخَ بِالرُّطَبِ فَيَقُولُ « نَكْسِرُ حَرَّ هَذَا بِبَرْدِ هَذَا وَبَرْدَ هَذَا بِحَرِّ هَذَا ». سنن أبى داود – (ج 11 / ص 310)
Dari Asiyah Ra. berkata, bahwa Rasulullah Saw. makan semangka dipadukan dengan kurma. Lalu beliau bersabda, “ Panasnya kurma dinetralkan dengan semangka dan dinginnya semangka dinetralkan dengan kurma”. (Hr. Abu Dawud)
Pada hadis lain yang diriwayatkan Anas bin Malik dikisahkan bahwa Rasulullah saw pernah mengambil kurma muda dengan tangan kirinya dan semangka dengan tangan kanannya, lalu makan kurma muda dengan semangka. Itu buah-buahan yang paling beliau sukai” (Hr. Tabrani)
Dalam Al-Qur’an ada sebuah ayat yang dapat diindikasikan sebagai buah semangka, yaitu pada surat al baqarah: 61
وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نَصْبِرَ عَلَى طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا [البقرة/61]
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.
Baca juga, Muhammadiyah: Islam Ora Ketang
Menurut Dr Jamil al Qudsi ad-Duwaik, seorang pakar pangan asal Yordania, makna qitsa bukan hanya mentimun tetapi lebih luas. Battikh atau semangka juga termasuk di dalamnya yang disebut qitsa.
Buah semangka itu buah yang kaya dengan air. Ternyata buah ini sangat cocok ditanam di timur tengah sepeti Arab Suadi, Palestina dan sekitarnya. Sehingga kalau anda pergi haji atau umrah dapat membandingkan antara semangka di tanah air dengan di tanah suci.
Di market place Indonesia harga semangka per kilo Rp. 9000. Sedangkan di tanah suci harga satu kilo semangka hanya satu real atau Rp. 4000. Tingkat kesegarannya tentu jauh lebih nikmat di wilayah yang panas daripada di daerah tropis seperti Indonesia. Maka dapat kita saksikan orang Arab mampu makan satu semangka untuk satu orang, sedangkan di Indonesia satu semangka dimakan lima orang.
Flyer Palestina belakangan banyak disertai dengan gambar semangka. Ini tentu punya makna khusus bagi mereka, yaitu hari-hari di tahun 1967 saat serdadu israel melarang bendera Palestina dikibarkan di tanah airnya sendiri. Ketika hampir saja isu Palestina hilang dari pembicaraan publik irisan buah semangka menyeruak menjadi simbul perlawanan dan solidaritas.
Selama ini buah tin dan zaitun menjadi simbol Palestina. Karena dua buah tersebut banyak tumbuh di Yerusalem. Bahkan dua buah itu menjadi sumpah Allah dalam surat at tin, selain juga bukit tursina. Ibnu Qayim dalam karyanya berjudul Al Qasam fil Qur’an menyebutkan bahwa, ketika sebuah ayat diawali dengan qasam atau sumpah maka ada perhatian khusus terkait dengan ayat-ayat tersebut.
Tin dan zaitun menunjukkan betapa pentingnya negeri Palestina di mana baitul maqdis ada di dalamnya. Sedangkan irisan buah semangka menunjukkan solidaritas masyarakat dunia kepada rakyat Palestina yang sedang memperjuangkan kemerdekaan negaranya.
Free free Palestina ! Demikian yel yel yang digaungkan di Monas oleh jutaan orang yang melakukan demo dalam rangka solidaritas untuk Palestina. Semoga Allah segera membebaskan negeri tersebut dari penjajah Israel yang terkutuk.
*Dewan Pengawas Syariah (DPS) Lazismu Sragen