Sekolah Bisnis Muslim Muhammadiyah Didominasi Kader Nahdhiyin dan PKS
PWMJATENG.COM – Kendal, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal Melalui Majelis Ekonominya melakukan sebuah terobosan dalam menciptakan wirausahawan baru di kota dengan semboyan Kendal Beribadat tersebut.
Sabtu, 15-9-2018, Sekolah Bisnis Muslim (SBM) yang didirikan sejak 2 tahun lalu itu, kini untuk kedua kalinya menggelar acara wisuda di Aula Gedung Muhammadiyah Kendal Jl. Pemuda No. 42 Kendal.
Wisuda itu diikuti oleh 42 wisudawan, yang rata-rata mereka sudah memiliki usaha pribadi dengan jenis usaha bermacam-macam, bahkan ada yang baru merintis usaha, seperti yang dilakukan salah satu kader Fatayat Nahdhatul Ulama asal Kecamatan Pegandon Kendal ini, sebut saja Siti Mukayatun, humas Fatayat Kecamatan Pegandon.
Ia dan suaminya mendapatkan informasi tentang Sekolah Bisnis Muslim melalui selebaran koran yang mereka baca, kesempatan datang tak disiasiakannya, sepasang suami istri yang sekarang mulai merintis bisnis es cendol dari sukun itu pun mendaftarkan diri ke petugas di Sekolah Bisnis tersebut.
Sekolah Bisnis Muslim yang sejak awal didedikasikan bagi untuk umat muslim di Kota Kendal pun dengan senang hati menerima siswa yang hendak belajar tentang kewirausahaan, tanpa melihat latar belakang kelompok dan golongan, alhasil Siti beserta suaminya, Purwanto, pun resmi menjadi siswa di sekolah itu dan selama setahun ditempa oleh para praktisi wirausaha agar menjadi pengusaha yang handal.
Siti merasa gembira bisa bergabung di sekolah bisnis yang ‘cuma-cuma’ itu, ya pasalnya seluruh siswa SBM tidak dipungut biaya sama sekali, dan dilatih dengan berbagai teori dan praktek bisnis dari para praktisi yang telah malang melintang jadi pengusaha.
“mereka kita ajari bagaimana menjadi pengusaha berkelas, kami datangkan dosen-dosen yang pernah mengalami jatuh bangun, sehingga mereka langsung praktek tidak hanya teori” terang Muhtasin, selaku ketua SBM.
Siti merasa mendapatkan teman seperjuangan untuk mewujudkan impiannya menjadi pengusaha sukses dari bawah.
“Alhamdulillah setelah ikut SBM timbul keyakinan yang luar biasa, saya merasa tidak sendiri, merinding saya, ternyata banyak teman saya seakidah se ideologi mensupport, membina dan memberikan doa dan saya yakin dengan doa bersama akan cita-cita akan terwujud” terang Siti dengan penuh antusias. Bagi Siti belajar bisa dimana saja, kepada siapa saja tanpa harus memperhatikan golongan dan benderanya apa.
“Bagi saya organisasi hanya sebagai wadah, yang penting ilmunya, kita sama-sama muslim. Kita akan bangun kekuatan bersama demi kemanfaatan bersama yang penting saling memberi dan menerima, tak perlu membedakan benderanya apa karena justru jadi polemik dan tidak akan bisa maju” imbuh mantan ketua IPPNU Dawuhsari Pegandon tersebut.
Awalnya siswa SBM angkatan kedua berjumlah 50 orang, namun hingga akhir proses pembelajaran hanya 42 yang dapat mengikuti wisuda.
Manurut Muhtasin, ketua SBM, bahwa siswa SBM tidak semuanya warga Muhammadiyah, bahkan untuk yang angkatan kedua ini di dominasi oleh kader nahdhiyin dan PKS. “60 persen dari Nahdhiyin dan PKS, jadi kita memberi untuk negeri bukti, ini bukti riil bahwa Majelis Ekonomi tidak hanya omongan belaka ini sebuah konsep yang kami lakukan secara riil” tegasnya
Pasca kelulusan parasiswa diberi modal oleh lazismu, kali ini Lazismu Kendal menggelontorkan dana 50 juta untuk modal bisnis para siswa SBM yang terbagi 3 kelompok, dalam akan terus dibimbing oleh para instruktur bisnis di SBM hingga bisnis tersebut bisa berjalan dengan baik. (TR)