PWMJATENG.COM, Karanganyar – Santri SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Tanen, Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, pada Rabu dan Kamis, 18-19 Desember 2024. Selama dua hari, mereka mengikuti berbagai kegiatan bermakna, seperti mengajar, berbagi ilmu, dan berinteraksi langsung dengan warga setempat.
Wakil Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Imam Syuhodo Bidang Kesiswaan, Muhammad Fatkhul Hajri, menyatakan bahwa program ini bertujuan melatih kemandirian, kepedulian sosial, serta menanamkan nilai-nilai pengabdian kepada santri.
“Program ini adalah bagian dari upaya kami menanamkan jiwa sosial dan rasa syukur pada siswa. Mereka belajar bahwa kebahagiaan tidak hanya didapatkan dari menerima, tetapi juga dengan berbagi,” ujar Hajri.
Kegiatan dimulai pada Rabu siang, saat para santri berangkat dari sekolah mengenakan seragam batik. Setibanya di lokasi, mereka disambut hangat oleh warga. Agenda sore diisi dengan mengajar di TPQ, diikuti kegiatan nonton bareng (nobar) bersama santri TPQ setempat, serta pembagian doorprize yang meramaikan suasana.
Baca juga, Keputusan Musypimwil Muhammadiyah Jateng Tahun 2024
Malam harinya, santri dan ratusan warga menghadiri pengajian akbar bersama Muhammad Fatkhul Hajri, di Masjid Al-Falah, Dusun Tanen. Momen ini mempererat hubungan antara santri, ustadz, dan masyarakat, menciptakan kebersamaan yang penuh makna.
Keesokan harinya, kegiatan dimulai dengan shalat Subuh berjamaah, dilanjutkan dengan kultum dan edukasi seputar PLTA mikrohidro di sekitar desa. Setelah itu, para santri membantu industri rumah tangga warga, seperti pengolahan hasil pertanian dan kerajinan lokal. Mereka juga melakukan observasi di rumah-rumah warga untuk memahami kehidupan masyarakat pedesaan secara langsung.
Program ini memberikan pengalaman berharga bagi para santri. Radit, salah satu santri, mengungkapkan rasa senangnya.
“Pengalaman ini luar biasa. Mengajar TPQ, bertemu warga, dan belajar banyak hal baru sangat menyenangkan. Kalau bisa, saya ingin tinggal di sini lebih lama!” ucapnya penuh semangat.
Santri lainnya juga mengungkapkan kesan yang sama. Mereka merasa kehangatan dan keramahan warga Desa Tanen menjadi pengalaman tak terlupakan.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
