PWMJATENG.COM, Semarang – Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali melaksanakan pelantikan pejabat struktural di lingkungan kampus untuk periode 2024 – 2028. Acara yang digelar di Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) I tersebut dipimpin oleh Rektor Unimus, Masrukhi, dan disaksikan oleh Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) Widadi, serta para Wakil Rektor dan jajaran pimpinan lainnya.
Dalam pelantikan kali ini, sebanyak 40 orang di lingkungan akademik dilantik, terdiri dari 21 Kepala Program Studi (Kaprodi) dan 19 Sekretaris Program Studi (Sekprodi). Rincian pejabat yang dilantik mencakup berbagai program studi, seperti Prodi S1 Kesehatan Masyarakat yang dipimpin oleh Ulfa Nurulita, dan Sekretaris Program Studi Nurina Dyah Larasaty. Selain itu, Prodi S1 Teknik Mesin diisi oleh Muhammad Subri, sebagai Kaprodi dan Ilham Yustar Afif,sebagai Sekprodi.
Program studi lainnya juga turut melantik pejabat baru, antara lain Prodi S1 Rekayasa Elektro, Informatika, dan Akuntansi, dengan masing-masing ketua dan sekretaris program studi yang terpilih. Dari Prodi Kedokteran, Yanuarita Tursinawati, dilantik sebagai Ketua Program Studi S1 Kedokteran, sedangkan Wahju Ratna Martiningsih, menjadi Ketua Program Studi Profesi Dokter.
Baca juga, Suul Khuluqi Yu’di: Deteksi Dini Circlemu!
Tak hanya di lingkungan akademik, Rektor Unimus juga melantik 12 pejabat struktural tambahan, di antaranya Ika Dyah Kurniati, sebagai Ketua Medical Education Development (Medu) Fakultas Kedokteran, dan Devita Diatri, sebagai anggota Komisi Kurikulum dan Asesmen (S-1) pada Medu Fakultas Kedokteran.
Dalam sambutannya, Rektor Unimus Masrukhi mengajak semua yang dilantik untuk menciptakan suasana kerja yang kompak, nyaman, dan menyenangkan di lingkungan Universitas maupun di masing-masing program studi. “Mari kita terapkan transparansi agar komunikasi dan koordinasi di prodi masing-masing dapat terjalin dengan baik. Partisipasi juga penting, kita harus memberdayakan teman-teman di lingkungan kita,” ungkap Masrukhi.
Sekretaris BPH Unimus, Widadi, menambahkan pentingnya karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin. “Ada dua tipe orang dalam menghadapi sesuatu: yang berorientasi pada penilaian, dan yang ingin berubah menjadi lebih baik, sesuai dengan semboyan Muhammadiyah, berkemajuan,” jelasnya.
Editor : M Taufiq Ulinuha
