AUMBerita

PKM UMS Gandeng Mitra, IRT-UM Boyolali Siap Melonjakkan Ekonomi!

PWMJATENG.COM, Surakarta – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bekerja sama dengan mitra lokal di Boyolali, fokus pada pengembangan ekonomi rakyat melalui industri rumah tangga dan usaha mikro (IRT-UM). Kerja sama ini melibatkan dua mitra budidaya lele dan satu mitra budidaya jamur di Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Boyolali.

Tim PkM UMS, yang terdiri dari Muhtadi, Sarjito, Ambarwati, Suranto, Haryoto, Agus Triyono, dan Aan Sifyan, meluncurkan program pengembangan IRT-UM Tahun 2024 dengan tujuan memperkuat tata kelola, meningkatkan kapasitas produksi, serta mengembangkan bisnis dan pemasaran bagi IRT-UM.

“Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perbaikan tata kelola, peningkatan mutu produk, serta pemasaran IRT-UM,” jelas Sarjito, Senin (21/10).

Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan pada Jumat (19/10). Sarjito menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu mengubah industri rumah tangga menjadi usaha mikro yang berdaya saing, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Program ini melibatkan serangkaian kegiatan seperti sosialisasi, transfer pengetahuan, transfer teknologi, serta edukasi bagi pelaku UMKM. Selain itu, para pelaku usaha akan diperkenalkan dengan teknologi tepat guna yang berbasis riset dan inovasi.

Sarjito menjelaskan bahwa salah satu mitra, Kampung Lele di Desa Tegalrejo, memiliki sejarah panjang dalam budidaya lele. “Pada tahun 1990, tiga petani yaitu Sriyono, Sugiardi, dan Darsino memulai usaha budidaya lele dari pekarangan rumah mereka,” ungkapnya.

Baca juga, Dodok Sartono Dorong Lazismu Jadi Contoh Nasional dalam Manajemen Berkelanjutan

Selain Kampung Lele, mitra lainnya adalah Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Alang-Alang Tumbuh Subur, yang memproduksi olahan makanan berbahan dasar lele, baik olahan basah (frozen) maupun olahan kering. Produk-produk ini telah dikenal sebagai makanan ringan khas Boyolali.

Pemilihan mitra ini didasarkan pada beberapa faktor, seperti lokasi yang strategis, jumlah anggota yang banyak, dan kesiapan mereka untuk berkolaborasi dalam pengembangan bisnis. “Mitra kami sangat terbuka terhadap teknologi dan kemajuan bisnis, serta siap untuk bekerjasama dalam pengembangan usaha,” lanjut Sarjito, yang juga Guru Besar Program Studi Teknik Mesin UMS.

Program pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman berharga bagi para pelaku usaha, seperti peningkatan pengetahuan melalui transfer teknologi dan praktik langsung. Mereka juga diajarkan cara memasarkan produk baik secara offline maupun online.

“Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi pelaku IRT-UM, terutama dalam peningkatan pemasaran melalui platform e-Commerce,” terang Sarjito.

Program ini memiliki beberapa indikator keberhasilan, antara lain peningkatan penjualan dan pendapatan IRT-UM, perluasan wilayah pemasaran, peningkatan jumlah sertifikasi produk, dan kepuasan konsumen terhadap produk yang bersertifikat. Selain itu, diharapkan akan ada peningkatan penggunaan teknologi tepat guna oleh pelaku IRT-UM.

Kontributor : Yusuf
Editor : M Taufiq Ulinuha

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE