Pengajian Rutin Muhammadiyah New South Wales-Australia : Hijrah dan Kosmopolatanisme Islam
PWMJATENG.COM, SEMARANG – Pada, 10 Agustus 2021 telah terlaksana pengajian rutin Muhammadiyah bersama New South Wales Australia yang dipandu oleh Leo Wijaya melalui media zoom dan disiarkan langsung di kanal youtube PWM Jateng.
Sebelum pengajian dimulai, pengantar acara disampaikan oleh Ketua PRIM South Wales, Ustadz Haidir Fitra Siagian. Dalam pengantarnya, ustadz Haidir mengajak pemirsa untuk bersama-sama mendo’akan kepergian mantan ketua wilayah pimpinan Sulawesi selatan Drs. K.H Nashrudin Razaq.
Pengajian ini diselenggarakan pertama kali setelah pelantikan Pengurus PRIM dan bertepatan dengan jatuhnya 1 Muharam 1443 H.
Tausyiah yang disampaikan oleh Drs. H. Tafsi M.Ag mengenai hijrah dan kosmopolatanisme Islam yang selaras dengan tema muktamar Muhammadiyah, yakni memajukan Indonesia dan mencerah semesta. Dalam kesempatan tersebut Drs. H. Tafsir M.Ag menjabarkan makna kesemestaan bahwa islam secara syar’i tidak dibatasi dengan ruang dan waktu.
“ Islam itu tidak terbatas ruang dan waktu. Namun karena manusia itu terbatas, maka dalam fiqih diatur batasan – batasan ruang dan waktu namun bukan dalam sisi syar’i” jelas beliau.
“Jadi, dalam dakwah harus memahami manusianya. Laki-laki perempuan memiliki sifat masing-masing, memahami suku dan memahami bangsanya seperti nabi yang bisa cepat melakukan islamisasi di jazirah arab. Karena nabi yang melakukan pendekatan islam dengan kultural.” Lanjut Drs. H. Tafsir M.Ag.
Drs. H. Tafsir M.Ag juga berpesan kepada pemirsa untuk mempribumisasi islam khususnya kepada pastisipan dari Australia yang diharapkan bisa melakukan pribumisasi islam di Australia sehingga penyebaran islam bisa terkonteks secara luas. Sesuai pada firman Allah pada QS. AL-Hujarat ayat 13
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah tersebut berharap agar saudara di Australia memiliki kemajuan untuk menyebarkan islam secara luas. “Mudah mudahan saudara saudara yang berada di Australia tidak hanya sekedar membangun power tapi juga menjadi juru dakwah, mujahid yang akan mempribumisasikan islam di Australia. Islam yang memiliki semangat berkemajuan bisa tumbuh di negeri kanguru.” Harap Drs. H. Tafsir M.Ag.
Dalam penutupan acara tersebuut Ustadz Hamim Zufri selaku PCIM dan PCIA Australia mengaku merasa senang dengan adanya kegiatan ini. “Atas nama pimpinan cabang Muhammadiyah merasa senang dapat bersilaturahim bersama bapak-bapak di Indonesia. Semoga proses saling mengisi ini dapat membesarkan nilai islam kita dimanapun kita berada. Saya kira kita di Australia dan di Indonesia memiliki peran yang tidak jauh berbeda dengan kapasitas kita masing-masing.” Jelasnya.
Kajian ditutup dengan tanya jawab bersama dan do’a bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan umat yang dipimpin oleh PCIM dan PCIA Australia. (Ica)