Pengajian Ahad Pagi: Berjamaah dan Berorganisasi
PWMJATENG.COM – Sebagai bagian dari pembinaan jamaah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan ‘Aisyiyah (PCA) Jumo menyelenggarakan pengajian rutin tiap Ahad pagi bertempat di TK ‘Aisyiyah Jumo. Pada pekan ini, hadir sebagai narasumber Ustaz Rofii Edufastama, Sekretaris PCM Ngadirejo, yang juga Anggota BP Lazismu PDM Temanggung, Ahad (10/9/23).
Berikut rangkuman Pengajian Ahad Pagi PCM Jumo (Ahad, 10 Februari 2023),
Ada orang yang mengatakan bahwa dalam berIslam tidak perlu berorganisasi. Namun ternyata yang bersangkutan mendirikan yayasan, yang notabenenya adalah organisasi juga. Berorganisasi di dalam Islam sebenarnya dalam rangka berdakwah amar maruf nahi munkar. Hal ini sebagaimana yang tertuan dalam Firman Allah Swt.
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”
Pada saat turunnya ayat ini, hampir saja akan terjadi peperangan antara Suku Aus dan Khazraj, yang kemudian didamaikan oleh Allah Swt.
Adapun tafsir dari ayat wa’tasimu bihablillahi sebagaimana disampaikan oleh Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam kitabnya, Al Wajiz, adalah sebagai berikut, “Berpegang teguhlah kamu semuanya kepada Alquran dan tali agama Allah yaitu Islam, dan janganlah kamu bercerai berai seperti saat zaman Jahiliyyah, seperti memusuhi sesama kalian. Jangan bercerai-berai dalam hal agama.
Baca juga, Wajah Humanisme Islam Berwawasan Profetik Antroposentris
Ibnu Abbas berkata: “Berpegang teguhlah kalian kepada agama Allah”. Ibnu Mas’ud berkata: “al-habl itu adalah jama’ah. Lebih jauh ia menjelaskan: (seolah ayat bermakna) Wajib atas kalian berjamaah. Karena sesungguhnya jamaah merupakan tali Allah yang dengannya Allah menyampaikan perintah. Sesungguhnya sesuatu yang kalian benci bersama jama’ah dan ketaatan adalah lebih baik dibanding dengan sesuatu yang kalian benci dalam kondisi perpecahan/tercerai berai.”
Ayat tersebut kemudian ditegaskan dengan hadis nabi,
اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Seorang Mukmin dengan Mukmin lainnya seperti satu bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ikatan di dalam bangunan organisasi bertujuan untuk tolong menolong dalam kebaikan
وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ
“Dan tolong-menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan.”
Di dalam berjamaah, hindarilah berdebat (berbantah-bantahan)
وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوْا فَتَفْشَلُوْا وَتَذْهَبَ رِيْحُكُمْ وَاصْبِرُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَۚ
“Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih (berbantah-bantah), yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.”
Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Mugbil, Professor Fakultas Syari’ ah Universitas Qashim – Saudi Arabia:
“Sesungguhnya perpecahan akan melemahkan umat yang telah kuat, dan akan mematikan umat yang telah melemah.”
وَلَا تَنَٰزَعُوا۟ فَتَفْشَلُوا۟ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ
“Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu.”
Makna Al Jamah secara bahasa
“Al Jama’ah artinya perkumpulan, lawan dari kekelompokan. Walau terkadang Al Jama’ah juga artinya sebuah kaum di mana orang-orang berkumpul.” (Majmu’ Fatawa Ibni Taimiyah, 3/157)
KH. Ahmad Dahlan pernah berpesan, “Kebenaran suatu hal tidaklah ditentukan oleh berapa banyaknya orang yang memercayainya.”
Dasar Berorganisasi di dalam Persyarikatan Muhammadiyah, yakni Q.S. Ali Imran 104
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
“Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Selain itu, terdapat kaidah fikih
ما لا يتم الواجب إلا به فهو واجب
“Perkara yang menjadi penyempurna dari perkara wajib, hukumnya juga wajib”
Perkara yang menjadi penyempurna dari perkara wajib, hukumnya juga wajib maksudnya segala perkara yang menjadikan suatu amal kewajiban tak dapat dikerjakan sama sekali atau bisa dikerjakan namun tidak sempurna kecuali dengan juga mengerjakan perkara tersebut, maka perkara tersebut yang asalnya tidak wajib, dihukumi wajib pula.
Editor : M Taufiq Ulinuha