PWMJATENG.COM, Surakarta – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (DJKI KEMENKUMHAM) berkolaborasi dengan Asosiasi Sentra Kekayaan Intelektual Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (ASKI PTMA) menyelenggarakan Edukasi Paten Drafting di Ruang Meeting Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Acara ini dibuka pada hari Senin, (24/6) dan berlangsung selama lima hari dengan melibatkan 150 peserta. Pada hari pertama, kegiatan dimulai dengan sosialisasi permohonan paten dan teknik penelusuran.
Ketua Tim Kerja Permohonan Paten, Slamet Riyadi, mengungkapkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini adalah implementasi dari perjanjian kerja sama antara DJKI dan Asosiasi PTMA yang telah ditandatangani sejak tahun 2022. “Acara ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah permohonan paten di lingkungan PTMA serta memperkenalkan sistem paten termasuk aspek komersial kepada dosen, inventor, mahasiswa, dan sivitas akademika. Output yang diinginkan adalah adanya permohonan paten baru yang nantinya akan didaftarkan di DJKI,” kata Slamet.
Slamet juga menambahkan, edukasi paten drafting ini adalah kegiatan pertama yang berkolaborasi dengan PTMA. Selama lima hari ke depan, kegiatan ini diikuti oleh PTMA Indonesia Bagian Barat. Pada bulan Agustus mendatang, kegiatan serupa akan dilaksanakan di Makassar untuk PTMA Indonesia Bagian Timur.
Baca juga, Mengapa Paham Salafi Mudah Masuk di Muhammadiyah?
Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi UMS, Harun Joko Prayitno, menuturkan bahwa UMS dan beberapa PTMA lainnya telah mengonversi tugas akhir mahasiswa, khususnya jenjang Sarjana (S-1), menjadi hak cipta. “Dalam menyelesaikan tugas akhir, mahasiswa tidak lagi harus menyusun skripsi, namun bisa dikonversi dari Hak Cipta,” ujar Harun.
Harun juga menyampaikan bahwa UMS saat ini telah mencatat sebanyak 77 Paten, 24 Paten Sederhana, 21 Desain Industri, 1.576 Hak Cipta, dan 3 Merk dengan total 1.701. “Kami berharap kegiatan selama lima hari ke depan ini bisa langsung membahas Paten Drafting dan menghasilkan 67 paten baru. Mudah-mudahan semuanya berhasil,” ungkapnya.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah KEMENKUMHAM Jawa Tengah, Tejo Harwanto. Tejo menyampaikan bahwa Hak Kekayaan Intelektual (HKI) itu sangat luas dan banyak. “HKI adalah hasil inovasi dan kreativitas yang didaftarkan untuk mendapatkan perlindungan,” kata Tejo.
Tejo menambahkan bahwa Indonesia berada di urutan ke-10 dari negara-negara yang mendaftarkan HKI. “Ini sangat bermanfaat khususnya di Jawa Tengah. Acara ini menarik dan menjadi pendorong untuk mempengaruhi mahasiswa serta mengajak masyarakat meningkatkan nilai HKI,” pungkasnya.
Kontributor : Yusuf
Editor : M Taufiq Ulinuha
