Muhammadiyah Kembali Gelar Pentas Wayang Kulit: Kegiatan Dakwah Unik Gandeng MWCNU
PWMJATENG.COM, Kabupaten Semarang – Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah kembali menggelar pentas Wayang Kulit selama semalam suntuk, Rabu (7/2) di Kupangsari, Kupang, Ambarawa. Acara tersebut merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah untuk mengenalkan dirinya kepada masyarakat melalui dakwah kultural.
Pada pembukaan acara tersebut, turut hadir berbagai tokoh seperti Drs. H. Jumari Al Ngluari selaku Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Agung Budi Margono Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, dan AM Jumai Ketua LDK PWM Jawa Tengah. Acara ini juga dihadiri oleh ribuan penonton dari berbagai kalangan masyarakat.
Menurut AM Jumai, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk fasilitasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui aspirasi DPRD Provinsi Jawa Tengah Agung Budi Margono. “Program wayangan ini telah berlangsung di 5 lokasi dalam kurun waktu 6 bulan,” ujarnya.
Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini sangat tinggi, menunjukkan bahwa model dakwah kultural seperti ini mendapatkan apresiasi yang baik. “Kegiatan Dakwah Blusukan dengan kemasan Kultural ini adalah program kerja LDK PWM Jawa Tengah yang dibidangi oleh Gus Badawi,” tambahnya.
Baca juga, Berbeda dengan Struktural Pusat, AMM Jateng Ambil Posisi Tak Dukung Paslon Tertentu!
Pentas Wayang Kulit ini juga mendapat dukungan dari Mas Agung Budi Margono, Pembina Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah. “Acara ini juga didukung rebana dari MWC NU Ambarawa, IGABA Ambarawa, sehingga menciptakan harmoni yang sangat kental,” ungkapnya.
Selain sebagai sarana hiburan tradisional, pentas Wayang Kulit ini juga menjadi ajang penyampaian informasi terkait dengan Muhammadiyah dan program-programnya oleh dalang Ki Ketut Budiman, seorang kader Muhammadiyah yang telah tampil lebih dari 20 kali pertunjukkan di lingkungan Muhammadiyah.
Para warga Kupangsari berharap agar kegiatan semacam ini dapat diselenggarakan secara rutin di desa mereka, sebagai upaya Muhammadiyah untuk tetap dekat dengan masyarakat melalui kegiatan budaya yang mendidik.
Editor : M Taufiq Ulinuha
