MPS PDM dan PDA Kota Semarang Salurkan Bantuan untuk Anak Yatim Piatu Korban Covid-19
PWMJATENG.COM, SEMARANG – Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) bersama dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Semarang menyalurkan bantuan sembako untuk anak yatim dan piatu korban covid-19 yang ada di Kota Semarang.
Sejumlah 60 Paket berisi sembako tersebut diberikan sebagai wujud kepedulian MPS PDM dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) serta Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Tlogosari Kota Semarang, Kepada anak yatim piatu di Kota Semarang yang orangtuanya meninggal karena covid-19.
Penyerahan sembako secara simbolis dilaksanakan di Aula Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Tlogosari Semarang. Didampingi oleh Ketua MPS Kota Semarang Drs. Imam Sukar dan Ketua PDA Kota Semarang Wiwik Widyastuti, Pembina MPS Kota Semarang dr. Sarwoko Utomo menyerahkan bantuan sembako kepada perwakilan anak yatim piatu korban covid-19 asal Pedurungan Kidul Semarang.
Kegiatan tersebut diapresiasi oleh Pembina MPS dr. Sarwoko Utomo. “Kami atas nama PDM Kota Semarang menyampaikan apresiasi kepada MPS dan PDA Kota Semarang yang telah berkolaborasi dalam melaksanakan kegiatan sosial ini, dan semoga kedepan kegiatan ini akan terus berlanjut agar dapat membantu warga masyarakat di Kota Semarang yang terkena dampak Covid-19″, ujarnya.
Sementara itu ketua MPS Kota Semarang Drs. Imam Sukar menyampaikan, ” Kegiatan ini merupakan tahap awal dalam membantu meringankan beban anak yatim piatu korban covid-19″, ujarnya
“Bantuan sembako tersebut diserahkan di rumah masing-masing penerima yang telah diverivikasi terlebih dahulu oleh Tim MPS, PDM dan PDA Kota Semarang. Kemudian selanjutnya proses verivikasi data akan dilakukan lebih lanjut, untuk memberikan bantuan beasiswa bagi anak yatim dan piatu di Kota Semarang yang menjadi korban covid-19”, lanjut Imam.
“Alhamdulillah, terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Muhammadiyah Kota Semarang untuk keluarga saya, semoga bermanfaat”, ujar Parmiyatun, ibu dari dua anak yang sudah setahun lalu menjadi anak yatim karena ayahnya meninggal dunia karena Covid-19. (it)
