Menjadi Mukmin Kuat, Sehat, dan Unggul
PWMJATENG.COM – Dalam sebuah pengajian yang digelar di Jawa Tengah, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Ahmad Hasan Asyari Ulamai, memberikan tausiyah yang mendalam mengenai pentingnya menjadi pribadi yang kuat, sehat, dan unggul. Pesan yang disampaikan tak hanya menyentuh aspek keagamaan, tetapi juga kehidupan sehari-hari yang berlandaskan pada prinsip kesehatan dan kebugaran fisik.
Mengawali ceramahnya, Ahmad Hasan mengutip sebuah hadis riwayat Abu Hurairah yang berbunyi, “Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah.” Menurut beliau, seorang mukmin haruslah menjadi pribadi yang kuat, bukan lemah. “Hanya mukmin yang kuat yang dianggap baik, bahkan lebih dicintai oleh Allah,” ujarnya, mengajak hadirin untuk merenungkan makna kekuatan dalam konteks keimanan.
Lebih lanjut, beliau menekankan pentingnya menjaga kesehatan sebagai salah satu cara untuk menjadi kuat. Mengutip hadis Nabi Muhammad SAW, “Tolong jaga sehatmu sebelum sakit” yang tercatat dalam Kitab Al Mustadrak Al Hakim, beliau mengingatkan agar umat Islam lebih peduli dengan kesehatan tubuh, karena seringkali manusia baru menyadari pentingnya kesehatan setelah mereka jatuh sakit. “Sehat adalah harta yang sering dilalaikan. Saat kita sehat, kita tidak menyadari betapa berharganya kesehatan itu,” tambahnya.
Ahmad Hasan mengungkapkan dua perkara yang sering dilupakan oleh banyak orang, yaitu kesehatan dan kesempatan. Ketika tubuh masih sehat, banyak yang tidak menyadari betapa berharganya kondisi tersebut. Namun, begitu sakit datang, barulah kita menyadari pentingnya menjaga kesehatan. “Sehat itu adalah kekayaan yang sebenarnya. Meski kita tidak punya harta yang melimpah, tetapi memiliki tubuh yang sehat adalah berkah yang sangat berharga,” ungkapnya.
Beliau juga mengingatkan pentingnya bersyukur atas kesehatan. “Kita sering kali tidak mensyukuri nikmat sehat, padahal itu adalah anugerah yang luar biasa dari Allah,” katanya. Pesan ini seakan menjadi seruan agar umat Islam lebih bijak dalam menjaga kesehatan tubuh, yang pada gilirannya akan membawa kekuatan fisik dan mental.
Baca juga, Menemukan Akidah Muhammadiyah di Antara Asy’ariyah dan Atsariyah
Selain itu, beliau juga mengaitkan konsep kekuatan ini dengan keberhasilan lembaga atau organisasi. “Lembaga yang sehat akan menjadi lembaga yang kuat. Begitu pula dengan organisasi Muhammadiyah. Jika ingin organisasi ini tetap kuat dan unggul, maka kesehatan organisasi juga harus dijaga,” jelasnya. Menurutnya, kesehatan organisasi Muhammadiyah dapat dilihat dari seberapa kuat konsolidasi yang dilakukan di dalamnya.
Salah satu pokok pembahasan yang disampaikan oleh Ahmad Hasan adalah pentingnya menata hati. Ia menyebutkan bahwa orang yang baik adalah mereka yang selalu bersyukur dan sabar dalam menghadapi ujian. “Jika hati seseorang tidak ditata dengan baik, meskipun diberi nikmat, ia tidak akan merasa cukup. Begitu pula ketika menghadapi cobaan, ia akan merasa susah ikhlas dan tidak sabar,” jelasnya. Bagi beliau, ketulusan hati adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan sejati.
Selanjutnya, beliau mengulas tentang keunggulan sebagai bagian dari perjalanan menuju kesuksesan. Menurutnya, jika ingin menjadi pribadi yang super, kita harus unggul dalam segala aspek. “Di Muhammadiyah, kita sudah unggul, terutama dalam bidang amal usaha sekolah. Namun, kita harus ingat bahwa keunggulan ini jangan sampai membuat kita lupa pada prinsip berkemajuan, karena jika kita lengah, yang lain bisa saja menyusul kita,” katanya dengan tegas.
Di akhir ceramah, Ahmad Hasan menekankan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi yang mengusung nilai-nilai Islam harus menjadi panutan bagi umat. “Muhammadiyah adalah organisasi yang mengaku mengikuti jejak Muhammad SAW, yang menjadi uswah atau teladan bagi umat. Oleh karena itu, setiap anggota Muhammadiyah harus bisa menjadi model bagi orang lain, terutama dalam keluarga,” tuturnya.
Ass Editor : Ahmad; Editor : M Taufiq Ulinuha
