PWMJATENG.COM, Semarang – Di Pesantren Tahfidzul Quran Muhammadiyah Kader Ulama (TQMU) Ahmad Dahlan, Ngaliyan Kota Semarang, terdapat semarak kegiatan pada hari Sabtu, 24 Februari 2024. Pesantren ini menjadi tuan rumah bagi acara Halaqah ke-2 Pondok-Pondok Pesantren Muhammadiyah di Kota Semarang, yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) PDM Kota Semarang di bawah kepemimpinan DR. K.H Dani Muhtada, M.Ag, M.A, M.PA.
Dalam sambutannya, Kiai Haji Muhammad Yusuf Isnan, M.A, Kepala Pengasuh Ponpes TQMU Ahmad Dahlan, menyampaikan kegembiraannya sebagai tuan rumah kegiatan tersebut dan berharap adanya kesepakatan strategis untuk pengembangan PonpesMu. Sementara itu, Profesor Ahwan Fanani, Pimpinan PDM Kota Semarang, menjelaskan bahwa halaqah ini merupakan wadah untuk memperkuat hubungan dan kerjasama antar-PonpesMu di Kota Semarang, dengan fokus pada pengembangan kultural dan struktural.
Baca juga, Ke Pekalongan Kita Kembali, Munas Tarjih 1 Abad: Muhammadiyah Meneguhkan Islam Berkemajuan
Dalam kegiatan tersebut, Dr. H. Karnadi Hasan, ketua PCM Ngaliyan dan pakar Evaluasi Pendidikan UIN Walisongo, menyoroti pentingnya pemenuhan unsur-unsur pesantren dan tantangan yang dihadapi PonpesMu dalam membangun kultur sesuai dengan ideologi Muhammadiyah. Dr. Karnadi menekankan perlunya pembinaan santri dalam berbagai aspek kehidupan serta pengelolaan yang berkesinambungan sesuai dengan tata kelola organisasi Muhammadiyah.
Diskusi dan tanya jawab yang berlangsung kemudian memunculkan berbagai isu terkait kurikulum, pengelolaan, dan keuangan PonpesMu. Masalah seperti belum terdefinisinya pandangan Persyarikatan dalam buku ajar dan kebutuhan kerjasama dengan LazisMu untuk memperkuat eksistensi PonpesMu menjadi fokus perbincangan.
Dari halaqah ini, tergambar kesepakatan bahwa forum seperti ini sangatlah penting bagi PonpesMu. Masih diperlukan penentuan bentuk dan karakter keilmuan, pengelolaan, serta pembinaan santri. Diharapkan halaqah selanjutnya dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam pengembangan PonpesMu di Kota Semarang, khususnya dalam penguatan kultural dan struktural.
Editor : M Taufiq Ulinuha