Media Afiliasi Muhammadiyah se Indonesia Sepakati 8 Keputusan Jelang Muktamar, Berikut Hasilnya!
PWMJATENG.COM, Surakarta – Jambore Media Afiliasi Muhammadiyah resmi ditutup Ahad (24/7). Kegiatan perkumpulan media Muhammadiyah tersebut menghasilkan 8 keputusan penting yang dapat berpengaruh pada pengelolaan media Muhammadiyah di masa depan.
Delapan keputusan Jambore Media Afiliasi Muhammadiyah, di antaranya:
1. Media Afiliasi Muhammadiyah bersepakat menyukseskan Muktamar 48 Muhammadiyah ‘Aisyiyah.
2. Memilih koordinator Media Afiliasi Muhammadiyah sebagai jembatan komunikasi kepada panitia pelaksana dan panitia pusat Muktamar.
3. Sharing konten berita antar media afiliasi Muhammadiyah. Backlink.
4. Mendorong pegiat media untuk mengikuti uji kompetensi wartawan/jurnalis.
5. Mendorong jajaran Majelis Pustaka dan Informasi pimpinan Muhammadiyah di semua level agar memiliki media mainstream sebagai amal usaha yang berbadan hukum.
6. Membuat website (user generated content) dan agregat.
7. Menetapkan tanggal 24 Juli 2022 sebagai hari lahir Jaringan Media Afiliasi Muhammadiyah.
8. Jambore Media Afiliasimu akan dilaksanakan setiap tahun.
Kedelapan keputusan ini disepakati oleh seluruh Peserta Jambore Afiliasi Muhammadiyah yang diharapkan akan semakin meneguhkan peran media dan syiar dakwah Islam berkemajuan.
Baca juga, Edaran PWM Jawa Tengah tentang Syiar Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke 48
Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan untuk menjadikan kegiatan jambore ini sebagai sarana, wahana, dan sekaligus wasilah untuk menghimpun seluruh potensi, terutama dalam usaha mempublikasikan dan menjadikan seluruh bagian dan institusi di Muhammadiyah dalam berbagai jenis media.
Bagi dia, ini penting untuk hadir mensyiarkan dan menggelorakan Muhammadiyah di berbagai ranah, baik di tingkat lokal, nasional. regional, sampai ke tingkat global.
“Dalam konteks Muktamar, kita Muhammadiyah ‘Aisyiyah dan seluruh komponen yang ada di dalamnya mari syiarkan muktamar ini dengan berbagai macam karya dan mampu menghadirkan karya-karya Muhammadiyah yang terbaik untuk umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta,” tuturnya.
Menurutnya, Muktamar harus menjadi kekuatan bagi warga persyarikatan dalam usaha merekatkan ukhuwah, memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta, sehingga dapat bermuktamar tetap dalam suasana protokol kesehatan dan selalu mengedepankan empati, simpati, dan peduli atas musibah pandemi covid-19.
Dengan cara itu, maka warga persyarikatan bisa merayakannya dalam keseksamaan dan tetap memiliki dan menampilkan nilai-nilai ruhaniyah , ihsan, kecerdasan atau intelektualitas Muhammadiyah.
“Dan tidak kalah pentingnya Muktamar harus menjadi ajang yang bermartabat, Muktamar yang uswah hasanah, Muktamar yang berkemajuan,” kata Haedar.
“Kami percaya bahwa berbagai media literasi dan bahkan institusi yang ada di Muhammadiyah mensukseskan muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah,” pungkasnya.
Kontributor : Reporter www.pwmjateng.com
Editor : M Taufiq Ulinuha