PWMJATENG.COM, Surakarta – Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berakhir dengan sukses. Ketua Dewan Juri, Benyamin Kusumoputro, mengungkapkan kekagumannya terhadap kinerja dan fasilitas yang disediakan UMS.
“Terus terang saya kagum dengan proses atau cara kerja UMS. Jujur saya tidak menduga, dan cukup kaget ternyata mereka diam dalam bekerja. Kadang kita tidak tahu, tetapi ternyata mereka bekerja dengan keras dan hasilnya bagus,” ungkap Benyamin saat malam penutupan KRI 2024 di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Jumat (5/7).
Menurutnya, UMS menunjukkan bahwa prestasi atau keunggulan tidak harus selalu dipamerkan, melainkan akan terlihat dengan sendirinya dari hasil kerja keras.
Benyamin juga menyoroti kemegahan acara KRI di UMS. “Dari segi pelaksanaan acara, KRI ini terlalu megah untuk kita, tetapi bukan hanya dari panitia atau dewan juri, juga para mahasiswa bilang kalau ini sangat megah. Kalau pertandingan itu standar, karena memang sudah ada ketentuan, tetapi dari segi sarana dan prasarana ini sangat luar biasa,” tegasnya.
Tidak hanya itu, lanjut Benyamin, pengemasan acara yang luar biasa juga berhasil mencairkan suasana kompetisi. “Saya sangat mengapresiasi hasil kerja keras semua yang terlibat, dan ini sangat bagus. Saya menilai UMS beruntung karena ini dapat menjadi branding yang baik, yang dampaknya tidak hanya untuk kampus UMS sendiri tetapi masyarakatnya,” tambahnya.
Baca juga, Resmi Digunakan Tahun Ini, Revolusi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT): Solusi Baru bagi Umat Islam
Benyamin juga mengapresiasi dana yang dikeluarkan UMS untuk mensukseskan acara ini. “Saya sepakat dengan Pak Rektor, Sofyan Anif bahwa hasil yang tidak terlihat itu adalah attitude. Jadi attitude mahasiswa UMS yang akan melihat dan mengevaluasi sejauh mana dan punya potensi apa sehingga ‘ayo kita ke arah sana’. Sehingga dapat menjadi batu loncatan untuk memajukan robot yang ada di UMS juga,” ujar Benyamin.
Menurutnya, memberikan pemahaman atau mindset kepada mahasiswa itu mahal, sehingga dana besar yang dikeluarkan UMS dapat memacu tim robotika UMS untuk bersaing baik secara nasional maupun global.
Benyamin berharap agar tuan rumah pelaksana KRI tahun depan dapat melanjutkan standar tinggi yang telah ditetapkan oleh UMS. “Untuk tuan rumah pelaksana KRI tahun depan jelas agak sulit ya, semoga ada yang berani karena gara-gara UMS standarnya cukup tinggi. Tetapi saya merasa senang, karena karya dan prestasi mahasiswa ini dapat terwadahi dengan baik. Mereka juga dapat bertanding secara sportif dan memiliki etika yang baik pada kompetisi ini,” terangnya.
Salah satu dosen pembina Institute Teknologi Sepuluh November (ITS), Rudy Dikairono, juga memberikan pujian terhadap pelaksanaan KRI tahun ini. “Gelaran di Edutorium ini sangat bagus, lokasi sangat strategis, panitianya sangat bagus dan tertata sangat baik. Terima kasih UMS atas pelaksanaannya yang luar biasa,” ujarnya.
Kontributor : Fika
Editor : M Taufiq Ulinuha