Ketua PCM Eromoko Kenalkan Organisasi Muhammadiyah Kepada Para Santri
PWMJATENG.COM, WONOGIRI – Sejumlah 33 santri Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Al Hidayah, Dusun Bulu, Desa Baleharjo, Kec. Eromoko, Wonogiri mengikuti kegiatan pesantren kilat di Masjid At Taqwa, Senin-Rabu (3-5/5/2021).
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diisi dengan berbagai materi dan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat. Di hari pertama, santri mendapatkan materi “The Spiritual and Science”, oleh ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Eromoko, Syamsu Hidayat.
Pada kesempatan tersebut, Syamsu Hidayat menyampaikan pentingnya anak-anak belajar dengan giat. “Semua ilmu milik Allah dan anak-anak semua harus bersemangat untuk mempelajari ilmu tersebut, baik ilmu agama maupun sains,” ungkapnya.
Ia juga mengenalkan organisasi Muhammadiyah kepada para santri. “Anak-anak semua adalah kader Muhammadiyah yang akan menjadi calon pemimpin masa depan, selain harus pintar juga harus memiliki karakter jujur dan bertanggung jawab,” imbuhnya.
Kegiatan hari kedua, diisi oleh Kapolsek Eromoko, AKP. Surono, yang menyampaikan materi “Kisah Nabi dan Rasul serta Kerajaan Islam di Indonesia”. Para santri sangat antusias menyimak uraian materi dari Kapolsek karena disampaikan dengan interaktif. “Adik-adik santri semua harus bisa meneladani kisah perjuangan para nabi dan rasul dengan cara belajar giat dan tidak mudah putus asa,” ungkapnya.
Hari ketiga, para santri akan menampilkan hasil tugas kelompok, yaitu hafalan surat juz 30, menyanyi lagu “Sang Surya”, bercerita, dan yel-yel. Sebagai materi pengayaan, para santri juga diajarkan ilmu tajwid, tertib salat berjamaah, serta dinamika kelompok.
Dwi Suswantiningsih, ketua panitia pesantren kilat menyampaikan bahwa Ramadan tahun ini pesantren kilat kembali dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
“Demi keberlangsungan pendidikan karakter para santri, kami sepakat mengadakan kegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat setelah tahun kemarin kegiatan ditiadakan,” ungkapnya.
“Harapan panitia, para santri bisa membiasakan protokol kesehatan untuk melatih adaptasi kebiasaan baru sebagai imbas pandemi Covid 19. Selain itu, sebagi media sosialisasi kebijakan Muhammadiyah dalam menghadapi pandemi pada ranah kultural,” pungkasnya. (Muhamad Arifin/Humas TPQ Al Hidayah )