Kader Muhammadiyah Ideal Ala Pak Tafsir
PWMJATENG.COM – Semarang, Kader adalah nyawa dalam suatu organisasi, sebab tanpa kader organisasi seperti rumah kosong tak berpenghuni tak memiliki manfaat apapun dan dipastikan mustahil mencapai apa yang dicita-citakannya.
Permasalahan kader menjadi bahasan yang awet sepanjang masa di suatu organisasi manapun, karena kader adalah organ yang paling vital, berkembang dan tidaknya organisasi tergantung kualitas dan kuantitas kadernya, maka kader tak bisa disepelekan dalam ruang diskusi, termasuk di dalam tubuh Muhammadiyah.
Organisasi yang sudah menginjakkan usianya di abad kedua ini tentu sudah makan asam manisnya masalah perkaderan di tubuh organisasinya, organisasi yang berawal dari implementasi ayat-ayat kitab suci ini berkembang dengan pesat berkat kepiawaiannya mengelola perkaderan dan menjaga khittah perjuangannya, namun sebenarnya seperti apa kader ideal bagi Muhammadiyah?
Tafsir, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, disela-sela mengisi acara Baitul Arqam Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah di salatiga (10/11/2018) menyampaikan bahwa kader idealnya mempunya tiga kriteria yaitu komitmen, awasan luas dan profesional.
“Mereka punya komitmen, komitmen dalam beragama, berorganisasi merasa terpanggil untuk membangun organisasi, gerakan dan berakhlak, namun itu saja tidak cukup harus diimbangi dengan wawasan yang luas, pandangan luas tidak sempit, ilmu yang mendalam, profesional, karena kedepan seorang pemimpin dituntut dalam menghadapi hidup ini yang semakin kompetitif harus memiliki kemampun profesional yang memadai” tegasnya.
Di dalam Muhammadiyah sendiri ada beberapa model perkaderan yaitu melalui jalur formal seperti di organisasi otonom (ortom), amal usaha, dan perkaderan non formal, seperti melalui pengajian, keluarga, komunitas.
Sedangkan di Muhammadiyah sendiri saat ini ada Majelis Pendidikan Kader yang bertugas untuk menciptakan kader sesuai kebutuhan persyarikatan. (*)