PWMJATENG.COM, Purworejo – Tim DifaGreenTech Universitas Muhammadiyah Purworejo merilis program inovatif dengan menerapkan teknologi Smart Farming untuk meningkatkan kemandirian dan literasi digital siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Kutoarjo. Program ini, didanai oleh Hibah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2023, diharapkan memberikan pengalaman pembelajaran yang berbeda dan bermanfaat bagi siswa tunagrahita.
Dalam acara penyerahan ruang penunjang kegiatan berkebun kepada Kepala Sekolah SLB Muhammadiyah Kutoarjo, An Nisa Latifa, S.Psi, Ketua tim DifaGreenTech, Dr. Siska Desy Fatmaryanti, M.Si, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya membawa teknologi Smart Farming ke sekolah, tetapi juga menghadirkan pendekatan pembelajaran yang berdiferensiasi untuk memperkuat kemandirian dan literasi digital siswa.
Menurut Dr. Siska Desy Fatmaryanti, M.Si, “DifaGreenTech bukan hanya sekadar membawa teknologi ke sekolah ini, tetapi juga memberikan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi setiap siswa. Kami berharap bahwa melalui program ini, siswa SLB Muhammadiyah Kutoarjo dapat mengembangkan keterampilan yang berharga untuk kehidupan sehari-hari dan masa depan mereka.”
Baca juga, Tahniah! Bendahara PWM Jateng Raih Top Leader of the Year dari Jawa Pos Radar Solo
Siswa SLB Muhammadiyah Kutoarjo, mayoritas adalah siswa tunagrahita berusia 7-12 tahun, menjadi fokus utama kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) DifaGreenTech. Program ini tidak hanya memberikan pengenalan teknologi Smart Farming, tetapi juga menyusun kurikulum DifaGreenTech sebagai panduan dalam pelaksanaan di lapangan.
An Nisa Latifa, S.Psi, Kepala Sekolah SLB Muhammadiyah Kutoarjo, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kontribusi DifaGreenTech. “Ini adalah langkah besar bagi pendidikan inklusif di SLB Muhammadiyah Kutoarjo. Kami percaya bahwa DifaGreenTech tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi siswa kami, tetapi juga dapat menjadi model bagi pengembangan SLB berbasis sekolah alam di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah berbasis pertanian.”
Program ini diharapkan bukan hanya sebagai inovasi lokal, melainkan juga langkah awal yang signifikan dalam membawa perubahan bagi pendidikan inklusif di Indonesia, khususnya di SLB berbasis pertanian. DifaGreenTech berharap program ini dapat memberikan inspirasi dan panduan bagi SLB lainnya untuk mengintegrasikan teknologi dan pembelajaran berdiferensiasi, memaksimalkan potensi setiap siswa di Indonesia.
Editor : M Taufiq Ulinuha