H. Fathin Hamam, S.Sos. : Halalbihalal Memiliki Makna Mengurai Benang yang Kusut
PWMJATENG.COM, Tegal – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kabupaten Tegal mengadakan agenda Halalbihalal yang dihadiri pimpinan ortom tingkat daerah, seperti Pemuda Muhammadiyah (PM), Nasyiatul Aisyiyah (NA), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Tapak Suci (TS), Hizbul Wathan (HW), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Kegiatan ini berlangsung pada Ahad (22/5) bertempat di halaman Gedung Dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tegal .
Dalam kesempatan tersebut, H. Fathin Hammam, S.Sos. selaku PDM Kabupaten Tegal mengupas tentang hikmah halalbihalal. Menurutnya, halal bi halal memiliki makna mengurai benang yang kusut, mencairkan yang beku, dan menyambung yang terputus. Dengan makna tersebut, lanjut dia, diharapkan hubungan antarsesama akan menjadi lebih erat dan akrab lagi.
Dalam kehidupan dan pergaulan, manusia akan dihadapkan dengan berbagai perbedaan, yang meliputi aspek basyariyah (jenis kelamin, bahasa, warna kulit), syu’ubiyah (suku bangsa), dan aspek diniyah (agama). Fathin menegaskan, perbedaan adalah sunatullah yang tidak bisa dihindari. Menurutnya, “beragam tidak harus seragam”.
Baca juga, Dr. KH. Tafsir, M.Ag. : Pemuda Muhammadiyah Jangan Sibuk Ngurus Proposal Tapi Lupa Anggaran Dasar!
Ia mengajak generasi muda Muhammadiyah itu untuk menyikapi perbedaan dengan sikap terbuka. “Hendaknya kita bekerja sama dalam hal-hal yang kita sepakati, dan bertoleransi dalam hal yang berbeda. Dengan berbeda harus memiliki kebesaran hati. Dijiwit dadi kulit, dicokot dadi otot, dijotos dadi atos,” ujarnya mengingatkan.
Lebih lanjut, kata Fathin, orang yang kuat adalah yang mampu mengendalikan marah. Sebab ketika seseorang marah, yang rugi adalah diri sendiri. “Orang yang memaafkan bukan simbol kehinaan, justru di hadapan Allah yang mendapatkan kemuliaan,” ucap Fathin mengakhiri.
Editor : M Taufiq Ulinuha