PWMJATENG.COM, Magelang – Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Fitriana Yuliastuti, resmi meraih gelar Doktor dalam bidang Farmakoekonomi dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Fitriana berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan lima penguji pada Senin (23/9).
Disertasi berjudul “Determinan Biaya Penyakit Kanker Payudara, Serviks, dan Paru-paru sebagai Pertimbangan Penyesuaian Tarif INA-CBG’s: Studi Kasus di RS Pusat Kanker Dharmais” dibimbing oleh promotor Tri Murti Andayani, serta kopromotor Dwi Endarti, dan Susi Ari Kristina.
Dalam disertasinya, Fitriana mengungkapkan bahwa berdasarkan data WHO, Indonesia mencatat sekitar 396.914 kasus kanker pada tahun 2020. “Biaya pelayanan kesehatan di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Biaya terapi kanker menempati peringkat ketiga terbesar dari 10 penyakit katastropik dengan beban biaya paling tinggi,” ungkapnya.
Fitriana juga menambahkan, tiga jenis kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada 2020 adalah kanker payudara sebesar 16,6%, kanker serviks 9,2%, dan kanker paru-paru 8,8%. Penelitiannya memfokuskan pada pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di RS Kanker Dharmais selama periode Januari hingga Desember 2020. Data determinan biaya diperoleh dari tiga karakteristik utama: pasien, penyakit, dan terapi yang mereka jalani.
Baca juga, Sukses Digelar! 91 Peserta Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Lakukan Praktik Lapangan di Boyolali
“Biaya medis langsung yang dikaji dalam penelitian ini meliputi biaya kemoterapi, radioterapi, dan prosedur bedah,” ujar Fitriana. Dari hasil penelitiannya, rata-rata total biaya untuk pasien kanker payudara adalah Rp30.663.935 ± Rp18.789.304, pasien kanker serviks sebesar Rp29.890.009 ± Rp14.807.735, dan pasien kanker paru-paru mencapai Rp20.864.030 ± Rp14.927.562.
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa terdapat beberapa faktor yang memengaruhi biaya terapi pasien. Pada pasien kanker payudara yang menjalani rawat inap, biaya dipengaruhi oleh kelas perawatan, stadium kanker, dan lama perawatan (LOS). Sementara itu, pada pasien kanker paru-paru, faktor penentu biaya adalah jenis kelamin dan lama perawatan. Untuk pasien rawat jalan, biaya kanker serviks dipengaruhi oleh kelas, usia, dan stadium penyakit, sedangkan pada pasien kanker paru-paru dipengaruhi oleh kelas perawatan dan usia.
Tidak hanya disertasinya yang sukses, Fitriana juga berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya dalam tiga jurnal internasional bereputasi Q1 serta menyampaikan hasil penelitiannya dalam satu konferensi internasional.
Editor : M Taufiq Ulinuha