Bukan Cleaning Service, Mereka adalah Duta Muktamar Bersih
Oleh : Muhammad Arif Syaifudin (Duta Muktamar Bersih, Ketua Bidang Lingkungan Hidup PW IPM Jawa Tengah)
PWMJATENG.COM – Panitia penerima Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 Surakarta telah merekrut ribuan relawan untuk ikut menyukseskan penyelenggaraan perhelatan akbar yang dihadiri 3 juta orang dari seluruh penjuru Indonesia. Relawan dibagi ke beberapa sie yang ada, seperti kesehatan, konsumsi, transportasi, persidangan, pemondokan dan masih banyak lainnya. Namun, dari ribuan relawan yang ada, sejumlah 853 orang relawan ditempatkan secara khusus di satu bidang, yaitu bidang kebersihan dan kami menyebutnya Duta Muktamar Bersih.
Pentingnya Peran Duta Muktamar Bersih
Ada tujuh titik keramaian pada saat Muktamar ini berlangsung, yaitu Edutorium, Kampus 1, Kampus 2, Kampus 4 UMS, De’Colomadu, Jalan Adi Sucipto dan Stadion Manahan. Melihat banyaknya venue dan jumlah penggembira yang besar tentu bisa dibayangkan jumlah sampah yang dihasilkan. Sebagai wajah tuan rumah yang ingin mempertontonkan wajah cantik nan bersih Kota Surakarta, para Duta Muktamar Bersih-lah yang selalu memastikan setiap venue bisa terlihat nyaman untuk dipandang.
Bertugas selama 6 hari tidak menyurutkan semangat mereka dalam menjalankan tugas yang jarang dilirik kebanyakan orang ini. Sampah, panas dan hujan di bulan November menjadi sahabat dalam menyukseskan kampanye mereka, yaitu mewujudkan #Muktamar_Bersih.
“Kawasan Muktamar Bebas Sampah”, “Warga Muhammadiyah Membuang Sampah Pada Tempatnya”, “Malu dong, Muktamar Besar sampahnya tersebar” bait-bait kampanye yang mereka gaungkan senantiasa mewarnai setiap sudut-sudut venue Muktamar.
Orasi juga mereka sampaikan disela-sela hiburan diatas panggung.
“Kebersihan Sebagian dari iman, maka dari itu dimohon bapak-ibu sekalian bertanggungjawab atas sampahnya masing-masing yaa !” Ucap salah satu Duta Muktamar Bersih di De’Colomadu.
Duta Muktamar Bersih yang berjumlah 853 orang mengkampanye-kan hal yang sama selama pra dan pasca kegiatan Muktamar, namun apakah itu efektif dan berhasil?
Distorsi Duta Muktamar Bersih
Seperti tugas para Duta Muktamar Bersih yang dinyatakan diawal, tugas mereka ialah berkampanye untuk mewujudkan Muktamar yang bersih, ini tentunya memerlukan sinergitas dari seluruh elemen yang terlibat dalam Muktamar ini. Namun kenyataan dilapangan tak bisa dipungkiri, bahwa mereka tak lebih dianggap sebagai “Cleaning Service” bagi kebanyakan penggembira, muktamirin dan bahkan bagi kepanitiaan itu sendiri. Mengapa demikian? Melihat kenyataan saat di lapangan sangat minim kesadaran membuang sampah pada tempatnya oleh masing-masing individu, mereka seakan dengan sadar dan sengaja meninggalkan sampah pada sembarang tempat dan berasumsi sampah yang ditinggalkan akan ada pihak yang membersihkan.
Kenyataan yang miris yang harus diceritakan, para Duta Muktamar Bersih yang mayoritas adalah seorang pelajar harus berjibaku dengan sampah diantara semaraknya Muktamar dan mereka melihat sendiri sumber sampahnya ialah para peserta Muktamar itu sendiri, ya betul, para muktamirin dan penggembira yang membuang sampah sembarangan.
Selama satu pekan, bisa dipastikan Tempat Pembuangan Sampah disekitaran UMS Surakarta dipenuhi dengan sampah-sampah hasil kegiatan Muktamar, bisa dilihat dari Jumlah sampah yang dikumpulkan oleh kawan-kawan Duta Muktamar Bersih ada sekitar 3000-an kantong trashbag terkumpulkan selama perhelatan ini berlangsung.
“Rasa Lelah, kesal dan menggurutu jelas kami alami selama menjadi Duta Muktamar Bersih. Sampah yang berserakan dilapangan dan ruangan membuat kami harus bekerja lebih dalam memastikan setiap venue kembali bersih. Apapun itu kami tetap Bahagia, bisa ikut andil dalam menyukseskan hajat besar Muhammadiyah ini,” ujar Khoirul salah satu Duta Muktamar Bersih yang bertugas di venue Stadion Manahan.
Melalui Muktamar ke-48 ini kepedulian akan kebersihan lingkungan menjadi PR besar bagi warga persyarikatan, kesadaran individu perlu ditanamkan secara masif oleh pimpinan diatas. Konsep kegiatan Muhammadiyah yang ramah lingkungan perlu direncanakan secara matang agar sejalan dengan isu-isu strategis yang di usung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yaitu isu regulasi dampak perubahan iklim yang menekankan pada kita untuk menjaga keamanan lingkungan hidup (envinronmental security).
Muktamar Muhammadiyah ke-48 sudah selesai, ceritanya takan berakhir, kenangannya takan terlupakan dan yang perlu diingat sampah plastiknya akan terurai 100 tahun mendatang karena tidak terolah dengan baik.
Dari kami Duta Muktamar Bersih
Salam Lestari !