Berseragam Batik Nasional FGM di Hari Pahlawan
PWMJATENG.COM, SOLO – Hari Pahlawan di Sekolah Berkebudayaan Unggul SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta diperingati dengan upacara, menggaungkan, mengedukasi memakai masker dan mengenakan seragam batik nasional forum guru muhammadiyah (FGM), Selasa (10/11/2020).
Menurut pembina upacara Hj Sri Sayekti MPd dengan berpakaian batik mengingatkan keberagaman suku, budaya, dan agama di Indonesia. Walaupun dalam masa pandemi covid-19, Peringatan Hari Pahlawan tahun 2020 berlangsung secara khidmat dan tidak kehilangan ruh jiwa kepahlawanan.
“Melalui peringatan Hari Pahlawan tahun 2020 di tengah pandemi covid 19, diharapkan warga sekolah khususnya dan masyarakat umumnya juga bisa turut berpartisipasi dan menggunakan semangat nilai kepahlawanan dengan berbagai kegiatan sesuai protokol kesehatan,” ujarnya.
Sayekti panggilan akrabnya mengaku mengusung tema ‘Pahlawanku Sepanjang Masa’. “Seragamnya keren ampil dengan sangat cool, cair dan sarat makna,” ucapnya mengapresiasi petugas yang semuanya para guru.
Dalam kesempatan itu Sayekti juga menyampaikan Di tengah wabah Covid-19 ini ibu berpesan kepada peserta didik yang belajar dari rumah (BDR). Tetaplah semangat menggapai cita-citamu, pegang teguh agamamu, jalankan perintah Allah dan jauhi segala larangannya.
“Tingkatkan keimanan dan ketaqwaan dimanapun berada, jaga imunitas dengan protokol kesehatan,” ujarnya.
Memperingati dan menghargai jasa para pahlawan, dapat dilakukan dengan berdo’a untuk para pahlawan yang telah gugur.
“Tadi beberapa lagu yang dinyanyikan bersama Indonesia raya, mengheningkan cipta, gugur bunga dan pantang mundur,” ucap Jatmiko salah satu peserta upacara.
Pada momentum ini. Sebagai masyarakat dunia perlu merenung. Pahlawan tidak identik dengan peperangan. Siapapun bisa menjadi pahlawan. Hanya konteks yang diperjuangkan berbeda.
Semua bisa jadi pahlawan. Masih ada waktu untuk menjadi pahlawan. Masa pandemi Covid-19, semua orang bisa menjadi pahlawan. Contohnya tenaga medis, dokter, bidan, perawat kesehatan masyarakat, berperan di garis terdepan dalam menghadapi wabah maupun guru.
“Tenaga pendidik yang sukses adalah guru yang selalu beradaptasi dan menemukan cara baru untuk melaksanakan pembelajaran tanpa terbatas oleh tempat dan medium, serta kampanye memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun,”pungkasnya. (Humas, Jatmiko)